Pemerintah Indonesia dan Chili meneken kerja sama dagang di sektor jasa. Kerja sama ini dinamakan Trade in Services (TIS) Agreement dalam Indonesia-Chile Comprehensive Economic Partnership Agreement (IC-CEPA).
Penandatangan dilakukan secara langsung di Kementerian Perdagangan oleh Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) dan Wakil Menteri Hubungan Ekonomi Internasional Republik Chile José Miguel Ahumada.
Dalam kesempatan itu, Zulhas menargetkan dengan adanya kerja sama sektor jasa ini, transaksi dagang antara Indonesia dan Chili bisa meningkat. Angkanya ditargetkan bisa mencapai US$ 1 miliar atau setara Rp 15,7 triliun (kurs Rp 15.700).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Chili ini punya potensi yang tinggi, untuk kita memasarkan produk-produk atau jasa ke Amerika Latin. Dulu kita pernah bikin perjanjian dagang dengan Chili. Oleh karena itu pedagang meningkat hampir setengah miliar dolar. Saya kira dua sampai tiga tahun mendatang bisa di atas US$ 1 miliar," katanya dalam sambutan di Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat, Senin (21/11/2022).
Zulhas menyebut, transaksi kerja sama dagang antar Indonesia dan Chili sebelumnya hanya mencetak US$ 200 juta. Kemudian saat ini meningkat ke angka US$ 500 juta.
Ia juga menargetkan kerja sama dagang dengan Chili bisa membuka pasar untuk produk Indonesia masuk ke negara-negara Amerika Selatan lainnya. Ia menyebutkan pasar Indonesia diharapkan bisa meluas ke Argentina, Ekuador, Peru, hingga Kolombia.
"Karena Amerika Latin ini punya uang, mereka bisa bayar," jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional, Djatmiko Bris Witjaksono menjelaskan kerja sama sektor jasa antara Indonesia dengan Chili ini mencakup berbagai sektor jasa, kerja sama pariwisata, konstruksi, telekomunikasi, hingga engineering.
"Kalau jasa, sama intinya sama sama membuka peluang pasar berbagai sektor jasa, pariwisata, konstruksi, telekomunikasi. Dengan kerja sama ini (neraca dagang) insya allah lebih. Karena kan Chili seperti Singapura-nya di ASEAN, Belanda-nya di Eropa, aktif dalam perdagangan. Makanya dia sebagai hub perdagangan di Latin America," tuturnya.
Menurut data dalam acara penandatanganan, kerja sama dagang dengan Chili ini juga memfasilitasi kontrak dagang antara perusahaan Indonesia dengan Chili. Potensi kerja sama ini ditargetkan mencapai US$ 5,8 juta.
Daftar perusahaannya di antaranya, PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia (MMKI) dengan Mitsubishi Motors Corporation for Latin America Area, Kultiva dengan Itochu, Kaya.id dengan Elbelman, PT Sango Ceramics Indonesia dengan Sodimac, dan PT PT Kalbe International dengan ARP Chile.
(ada/ara)