Menerka Penyebab Munas Hipmi Diwarnai Adu Jotos, Apa Sih yang Dikejar?

Menerka Penyebab Munas Hipmi Diwarnai Adu Jotos, Apa Sih yang Dikejar?

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Rabu, 23 Nov 2022 07:15 WIB
Kegiatan Munas HIPMI XVII di Solo, ricuh. Sebuah rekaman video menunjukkan keributan di ruang sidang Munas HIPMI XVII yang melibatkan para peserta kegiatan.
Foto: Dok HIPMI Solo
Jakarta -

Helatan Musyawarah Nasional (Munas) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) XVII tercoreng kericuhan. Dalam video yang beredar nampak peserta munas yang diselenggarakan di Solo, Jawa Tengah itu terlihat saling adu jotos hingga lempar alat catering.

Perlu diketahui salah satu agenda Munas Hipmi ini adalah untuk melakukan pemilihan ketua himpunan yang baru. Ada tiga caketum yang tengah berkontestasi yakni Wakil Ketua Umum BPP HIPMI Akbar Himawan Buchari, Sekretaris Jenderal Bagas Adhadirgha, serta Ketua Bidang Keuangan dan Perbankan BPP HIPMI Anggawira.

Sebelum acara puncak Munas Hipmi dilakukan pun ketiga calon ketua baru itu sudah melakukan debat resmi yang membahas visi misi ketiga calon.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Munas sendiri berlangsung selama 3 hari, yakni 21 sampai 23 November 2022. Acara Munas tersebut sempat dibuka juga oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), kepala negara menekankan agar para pengusaha menjaga agar kondisi politik tetap adem. Namun kini Munas HIPMI XVII justru diwarnai kericuhan.

"Saya titip dalam kondisi dunia yang sangat rentan seperti ini kita harus semua menjaga agar kondusivitas situasi politik itu tetap adem kalau bisa kalau bisa nggak paling banter ya anget tapi jangan panas," ujar Jokowi, dikutip melalui kanal Youtube HIPMI TV, Senin (21/11/2022).

ADVERTISEMENT

Dikutip dari detikJateng, Ketua Organizing Committe (OC) Munas Hipmi XVII, Muhammad Ali Affandi, membenarkan kejadian kericuhan tersebut. Ia mengatakan, kericuhan diduga terjadi karena adanya kesalahpahaman.

"Kejadian itu di luar, kejadian sudah selesai sidang pleno ditutup. Di jalan keluar gitu, kalau saya lihat miskomunikasi, salah paham," kata Ali, Selasa (22/11/2022).

Lantas apa penyebab kericuhan? Baca halaman berikutnya

Menurut pengamat kebijakan publik Trubus Rahadiansyah menduga salah satu pemicu kericuhan adalah saling berebut tampuk kekuasaan di Hipmi. Makanya ada beberapa kubu yang memanas.

"Ini semua terjadi karena rendahnya mentalitas para calon dan pendukungnya di sana. Ini kayak mengejar kekuasaan dan memperebutkan arogansi," ungkap Trubus saat dihubungi detikcom.

Menurutnya, menjadi orang tertinggi di Hipmi bagaikan menjadi jalan emas bagi pengusaha dan golongannya melanggengkan bisnisnya.

"Terakhir ini kayak menjadi jalan satu-satunya meraih impian seperti jadi menteri atau apa. Ini kayak jalan emas, jalan sutra untuk menuju ke sana," ujar Trubus.

Hipmi Jadi Kendaraan Politik

Trubus juga menyinggung soal kedekatan petinggi Hipmi dengan lingkaran kekuasaan pemerintah. Apalagi, latar belakang Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun dulunya merupakan pengusaha.

Bisa jadi Jokowi memberikan beberapa jabatan strategis ke petinggi Hipmi, hal ini sudah terjadi kepada Bahlil Lahadalia yang dulunya Ketua Hipmi kini jadi Menteri Investasi.

"Saya lihat seperti itu memang, karena pak Jokowi juga kan latar belakangnya pengusaha. Mungkin dia prefer ke mereka para pelaku usaha, seolah mereka dapat karpet merah untuk masuk ke kekuasaan itu," ungkap Trubus.

Paling minim, kalaupun tak bisa masuk lingkaran pemerintah. Pengusaha bisa mendapatkan kemudahan akses untuk melobi- lobi kepentingan bisnisnya.

"Atau kalau nggak masuk pemerintah ya ibaratnya dapat kemudahan akses lobi, mungkin akses ke pendanaan, akses ke kaitan bisnis dan usahanya itu," ungkap Trubus.

Intinya, Trubus menilai Hipmi bagaikan menjadi kendaraan politik bagi pengusaha untuk mensukseskan bisnisnya. Bahkan, dia menduga orang-orang yang ikut kontestasi pimpinan Hipmi hanya mengincar kekuasaan bukan untuk memajukan organisasinya.

"Saya lihat mereka ini kayak sebenarnya sengaja bukan mau urus organisasinya, organisasi Hipmi itu ya kendaraan aja. Mereka maju bukan untuk besarkan Hipmi untuk berperan ke kebutuhan ekonomi nasional, atau berperan terhadap masyarakat agar memperoleh istilahnya kebutuhan sehari-hari yang terjangkau murah," papar Trubus.

"Ini lebih kayak wahana politik aja, kebutuhan untuk ambisi-ambisi kekuasaan aja," tegasnya.



Simak Video "HIPMI XVII Solo Ricuh, Sejumlah Peserta Adu Jotos"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads