Kemudian Ketua Komisi IV DPR RI Sudin mempertanyakan kepada Kementan saat ini stok beras yang disebutkan oleh Dirjen Tanam Pangan ada di mana. Ia juga mempertanyakan metode apa yang digunakan untuk menghitung dari kondisi stok di rumah tangga hingga pedagang.
"Pertanyaan berasnya ada di mana? Pakai metode apa? Berapa juta rumah tangga, stok di dalam rumah tangga sekian ratus ribu ton, sekian juga, sample yang mana saya mau belanja deh," ujar Sudin
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemudian di pedagang masih ok masih bisa dilihat, di penggilingan, pengilangan yang mana? Kasih kami data yang mana. Karena ini berita beda-beda nih. Ini kan beda a bilang gini b bilang gini," lanjut Sudin.
Kemudian, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan data yang disampaikan oleh Suwandi merupakan dari Januari hingga September. Sementara data yang disampaikannya dari Januari hingga Oktober.
"Ya data saya sama bapak beda. Data Pak Suwandi itu pakai data sebelumnya. Perhitungan Januari September itu 1,6 juta, 1,4 juta itu lama. Pak Wandi yang kanan ini yang data BPS baru," ujarnya.
Kemudian, Suwandi memotong penjelasan dari Arief. "Izin data terbarunya kapan pak? Coba.." sambil tertawa.
Arief mengatakan bahwa data yang disampaikan ada tanggal terbarunya. Karena merasa dipotong penjelasannya Arief menegaskan agar Suwandi diam.
"Saya dulu dong saya tadi Pak Wandi ngomong saya nggak ngomong. Giliran saya ngomong dong," ungkapnya.
(ada/ara)