Kenalin Nih 'OKB' RI, Punya Harta Rp 18 T Berkat Bisnis Batu Bara

Kenalin Nih 'OKB' RI, Punya Harta Rp 18 T Berkat Bisnis Batu Bara

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Kamis, 24 Nov 2022 09:00 WIB
Eddy Sugianto
Eddy Sugianto/Foto: Dok. Mandiricoal
Jakarta -

Akhir-akhir ini harga komoditas batu bara terus melesat. Berkat itu, sejumlah pengusaha batu bara Indonesia menjadi semakin kaya, salah satunya Eddy Sugianto. Eddy Sugianto kini berhasil menyandang gelar orang terkaya baru di Indonesia versi Forbes saat ini.

Melansir dari Forbes, Kamis (23/11/2022), diketahui harga saham perusahaan batu bara miliknya, Prima Andalan Mandiri, meningkat lebih dari dua kali lipat dalam setahun terakhir.

Hal itu menjadikan Eddy Sugianto miliarder terbaru di Indonesia dengan kekayaan bersih US$ 1,2 miliar atau setara dengan Rp 18,8 triliun (bila dihitung dengan kurs Rp 15.700/dolar AS).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keluarga Eddy memiliki sekitar 70% perusahaan secara langsung dan tidak langsung melalui perusahaan induk Edika Agung Mandiri dan Prima Andalan Utama. Eddy sendiri dikabarkan memang sudah menjabat sebagai komisaris utama Prima Andalan Mandiri sejak tahun 2005.

Sebagai informasi, Prima Andalan Mandiri sendiri pertama kali didirikan pada tahun 2005 oleh Edika Agung Mandiri dan Prima Andalan Utama. Pada tahun 2011 perusahaan tersebut mengakuisisi penambang batubara Mandiri Intiperkasa, kontraktor batubara Mandala Karya Prima dan perusahaan pelayaran batubara Maritim Prima Mandiri.

ADVERTISEMENT

Perusahaan memperoleh kontrak batubara pada tahun 1994 untuk area seluas 50.000 hektar di Kalimantan Utara, salah satu pusat batubara Indonesia. Mandiri Intiperkasa mulai berproduksi pada tahun 2004 dan sejak itu menjual batubara dengan merek Mandiri Coal.

Sementara itu Prima Andalan Mandiri adalah salah satu perusahaan batu bara di Indonesia, pengekspor batu bara termal terbesar di dunia, yang diuntungkan dengan melonjaknya harga batu bara.

Benchmark batubara termal Newcastle Australia untuk Desember 2022 melonjak 181% menjadi US$ 330 per ton pada Selasa kemarin dari yang sebelumnya sebesar US$ 117,55 per ton pada tahun lalu. Harganya mencapai level tertinggi sepanjang masa di US$ 442,8 per ton pada 21 September.

Akibat lonjakan harga tersebut, Prima Andalan Mandiri membukukan pendapatan sebesar US$ 746,5 juta dalam sembilan bulan pertama tahun 2022, hampir dua kali lipat dari periode yang sama tahun sebelumnya, sementara laba bersihnya mencapai US$ 256,2 juta, naik dari yang sebelumnya US$ 129,1 juta.

Pasokan yang terbatas karena musim hujan di Australia, permintaan yang kuat dari India dan krisis energi di Eropa telah mendorong harga batubara secara global tahun ini, menurut laporan Fitch Ratings.

Lihat juga video 'Prediksi Harga Minyak, Batu Bara dan CPO Versi Sri Mulyani':

[Gambas:Video 20detik]



(fdl/fdl)

Hide Ads