Pemerintah bakal menyiapkan insentif untuk investor maupun industri yang memproduksi produk substitusi impor. Hal itu sudah disampaikan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Awalnya Jokowi berbicara mengenai situasi dunia yang sedang tidak baik-baik saja. Untuk menghadapi kondisi itu perlu strategi besar untuk memanfaatkan kekuatan yang sudah dimiliki Indonesia.
"Salah satu strateginya adalah meningkatkan penggunaan dan belanja produk-produk dalam negeri. Karena dengan membeli produk-produk dalam negeri kita dapat membuka lapangan kerja dan menghidupkan industri-industri kecil di dalam negeri. Sehingga perekonomian nasional akan terus bergerak dan tumbuh secara berkelanjutan," terangnya dalam acara Rakor Monev Inpres 2 Tahun 2022, Selasa (29/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jokowi menjelaskan berdasarkan data dari LKPP capaian penggunaan produk dalam negeri sudah mencapai angka Rp 547 triliun. Menurut Jokowi angka itu membuktikan bahwa penggunaan barang dalam negeri sudah cukup baik.
Untuk lebih memaksimalkan lagi, menurut Jokowi perlu untuk mengurangi penggunaan produk-produk impor. Untuk mencapai hal itu menurutnya ada 4 hal yang harus dilakukan.
"Saya ingatkan bahwa peningkatan target penggunaan produk dalam negeri harus diimbangi dengan upaya perbaikan ekosistem agar mampu memenuhi tuntutan kebutuhan di dalam negeri," tambahnya.
Pertama, tutur Jokowi, memperbanyak produk dalam negeri yang memiliki sertifikat TKDN (tingkat kandungan dalam negeri). Tujuannya agar kualitas produk dalam negeri semakin meningkat. Syaratnya harus mempermudah pengurusan sertifikasi terutama bagi pelaku UMKM.
Kedua, lanjut Jokowi, percepat proses digitalisasi untuk peningkatan penyerapan produk dalam negeri dan produk usaha mikro kecil dan koperasi. Selain itu bisa mendorong pembelian produk dalam negeri dan produk UMKM yang sudah tayang dalam katalog elektronik maupun pada toko daring.
"Yang ketiga tingkatkan riset untuk menghasilkan produk substitusi impor," tambah.
Nah baru yang keempat, menurut Jokowi perlu adanya insentif untuk investor maupun industri yang mau memproduksi barang pengganti produk impor. Namun dia belum menjelaskan insentif yang dia maksud.
"Berikan insentif bagi investor dan industri yang mengembangkan dan memproduksi produk substitusi impor," tutupnya.
Lihat juga Video: Luhut Minta Pemerintahan-BUMN Tak Pakai Produk Impor untuk Goodie Bag