Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan kinerja keuangan yang positif di 2022 per bulan November. Hal ini disampaikannya dalam Rapat Kerja Komisi VI DPR RI Senin (5/12/2022).
Erick mengatakan, dari 2020 sampai dengan kuartal III 2022 BUMN memberikan kontribusi total sebanyak Rp 1.198 triliun. Angka ini terdiri dari pajak, bagi hasil dan dividen.
"Artinya lebih tinggi Rp 68 triliun dari sebelumnya. Ini yang saya rasa bisa jaga. Ini tapi komulatif," ujar Erick, dalam paparannya di Ruang Rapat Komisi VI, Senin (5/12/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Erick mengatakan ini pertama kalinya BUMN mencatatkan laba konsolidasinya. Di 202 silam, laba konsolidasinya mencapai Rp 124,7 triliun. Kemudian di kuartal III 2022, laba konsolidasi meningkat menjadi Rp 155 triliun. "Jadi artinya sudah terjadi konsolidasi efisiensi dan fokus pembangunan ekosistem," jelasnya.
Kendati demikian, Erick menegaskan, jangan terkecoh dengan yang tercantum pada laporan keuangan. Dalam laporan, dana menyentuh mapir Rp 209 triliun, di mana dana itu termasuk dengan dana restrukturisasi Garuda Indonesia.
"Ini ada Rp 54 triliun. Ini kita hanya bicara yang cash dan non cash. Karena kalau digabungkan, itu jadi tinggi sekali. Padahal tahun depan belum tentu ada non cash sebesar ini. Jadi jangan sampai (dibilang) kinerjanya menurun gitu," katanya sambil tertawa.
Tidak hanya itu, BUMN juga memberikan value kepada pemegang saham. Erick mengatakan, return emiten BUMN hampir 18%
"Artinya lebih baik dari private sector yang di mana kalo kita lihat private sector itu capital gain dan dividennya 10,8%. Inilah kenapa kemarin bursa sangat gembira ketika kita dari BUMN bisa bekerja sama dengan bursa . Karena ketika dilihat salah satu pertumbuhan di bursa itu adalah BUMN. Kita 25% daripada penggerak bursa," terang Erick.
Selanjutnya, Erick juga mengatakan rasio utang terhadap modal diperkirakan menurun menjadi 34%, terus menurun dari tahun ke tahun dari yang di 2021 sebesar 36%
(das/das)