Dana bantuan COVID-19 di Amerika Serikat telah dicuri oleh hacker dari China. Belum jelas berapa banyak uang yang dicuri, namun perkiraan Dinas Rahasia Amerika Serikat (US Secret Service) ada sekitar puluhan juta dolar AS yang dicuri sejak tahun 2020.
Dilansir dari Reuters, Selasa (6/12/2022), adalah kelompok hacker APT41 atau Winnti lah yang kemungkinan melakukan tindakan pencurian siber itu.
APT41 adalah kelompok penjahat dunia maya yang cukup produktif melakukan kejahatan. Bahkan kabarnya kelompok ini didukung pemerintah. Motif kerjanya adalah melakukan pembobolan data bermotivasi finansial.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa anggota grup peretas tersebut sejatinya sudah didakwa pada tahun 2019 dan 2020 oleh Departemen Kehakiman AS (US Department of Justice/DOJ) karena memata-matai lebih dari 100 perusahaan. Termasuk perusahaan pengembangan perangkat lunak, penyedia telekomunikasi, perusahaan media sosial, dan pengembang video game.
Namun, DOJ menilai hukuman itu tak mempan. Mereka menuduh China membuat penjahat siber bisa tetap tumbuh subur karena tidak ada ketegasan dari pemerintah.
"Sayangnya, Partai Komunis China telah memilih jalan yang berbeda untuk membuat China aman bagi penjahat dunia maya selama mereka menyerang komputer di luar China dan mencuri kekayaan intelektual yang berguna bagi China," kata mantan Wakil Jaksa Agung Jeffrey Rosen saat itu.
Simak video 'Momen Warga China Dorong-dorongan dengan Nakes Berhazmat di Shanghai':