Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan menggelar Rapat Koordinasi Penyelenggaraan Angkutan Laut Natal 2022 dan Tahun Baru 2023. Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Arif Toha mengatakan, pihaknya akan menjamin keselamatan penumpang dan mencegah penularan COVID-19.
"Kita harus berupaya menjamin keselamatan dan kesehatan penumpang, awak kapal, dan petugas pelabuhan, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dalam rangka mengurangi risiko penyebaran COVID-19," ujar Arif dalam keterangan tertulis, dikutip Rabu (7/12/2022).
Menurut Arif, Ditjen Hubla menyiapkan tujuh langkah penting guna menjaga keselamatan dan kelancaran Natal 2022 dan Tahun Baru 2023. Pertama, memastikan seluruh armada kapal dalam keadaan layak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arif mengungkapkan telah menginstruksikan Kepala Kantor Kesyahbandaran, Kepala KSOP Khusus Batam, Kepala KSOP Kelas I s/d IV dan Kepala UPP Kelas I s/d III untuk melaksanakan uji kelaiklautan kapal terhadap seluruh kapal yang berada/beroperasi di wilayah kerjanya.
Kedua, membentuk posko pelayanan angkutan laut Nataru pada masing-masing wilayah kerja. Hal ini melibatkan instansi vertikal serta stakeholder terkait di pelabuhan serta melaporkan perkembangannya setiap hari ke Posko Kantor Pusat Ditjen Hubla.
"Dan juga menyediakan alat pemeriksaan kesehatan, melakukan monitor penerapan protokol kesehatan, memastikan seluruh petugas dalam keadaan sehat dan membuat contingency plan jika terjadi hal-hal darurat yang membutuhkan kesiapsiagaan," jelasnya.
Ketiga, memastikan seluruh penumpang, petugas, baik di pelabuhan maupun di kapal menerapkan protokol Kesehatan. Selain itu memastikan telah dilakukan pengecekan suhu tubuh kepada seluruh penumpang dan petugas baik di pelabuhan maupun di kapal.
Keempat, memastikan bahwa seluruh fasilitas di pelabuhan maupun di kapal telah dibersihkan dan dilakukan desinfektan secara berkala oleh instansi atau operator yang bertanggung jawab. Kelima, meningkatkan pengawasan terhadap keselamatan dan keamanan pelayaran serta berkoordinasi dengan instansi dan stakeholder terkait, termasuk dengan BMKG setempat untuk menyebarluaskan prakiraan cuaca ke masyarakat.
Keenam, mengoptimalkan potensi armada pada daerahnya masing-masing, terutama ruas-ruas dengan jumlah penumpang tertinggi pada masa Nataru sehingga dapat mengurangi terjadinya penumpukan penumpang.
"Dan yang ketujuh, perusahaan pelayaran wajib memperbaharui/meng-update informasi terkini jadwal kedatangan/keberangkatan kapal baik di pelabuhan atau melalui media sosial," kata Arif.
Ia meminta seluruh pihak terkait dan masyarakat berjalan bersama-sama, agar penyelenggaraan angkutan laut pada Nataru berjalan sukses.
Simak juga Video: Bom Bandung Jadi Warning Event Nataru dan Pernikahan Kaesang