Layanan logistik online, lanjut Esther, juga diprediksi akan terus tumbuh seiring dengan perkembangan positif belanja secara daring baik melalui e-commerce, media sosial, ataupun media online lainnya. Para pedagang daring yang memanfaatkan media sosial sebagai media penjualan utamanya, atau social seller ikut mengerek jumlah permintaan layanan logistik online.
Selain berjualan via e-commerce dan media sosial, sebagian besar responden pengguna layanan logistik online 61% juga mengaku menggunakan platform pesan instan seperti WhatsApp, Facebook Messenger, Telegram, dan lainnya dalam melakukan penjualan produk. Artinya, penjualan tersebut tidak terkoneksi dengan sistem logistik secara langsung seperti ketika mereka berjualan di e-commerce. Sehingga, dalam mengirimkan produk ke para pembeli, mereka mengakses aplikasi transportasi atau logistik online secara mandiri.
Dari hasil survei juga ditemukan bahwa dengan semakin tingginya kebutuhan terhadap layanan transportasi online dan logistik online, membuat preferensi konsumen terhadap kedua layanan tersebut turut bergeser.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekarang aspek-aspek seperti keamanan dan efisiensi waktu jadi pertimbangan utama konsumen. Keadaan ini bergeser dari sebelumnya yang semata-mata keterjangkauan harga yang menjadi preferensi utama," jelasnya.
Pengguna transportasi online menyatakan keamanan layanan menjadi prioritas paling penting di atas keterjangkauan harga. Dengan menggunakan skala 1-4, konsensus responden memberikan nilai tertinggi untuk aspek keamanan dengan nilai 3,59, kualitas layanan (kenyamanan berkendara dan kemudahan penggunaan aplikasi) sebesar 3,50, dan layanan yang mendukung produktivitas senilai 3,49.
Sementara untuk layanan logistik online, pedagang daring memprioritaskan kualitas layanan terutama kecepatan pengantaran barang. Konsensus responden memberikan nilai tertinggi untuk kualitas pelayanan (kemudahan penggunaan aplikasi) sebesar 3,59, kualitas pelayanan (layanan yang efisien) dengan nilai 3,52, dan keamanan layanan (keamanan pengantaran, asuransi, dan pengantaran barang yang higienis) dengan nilai 3,36.
Dari indikator-indikator di kedua industri tersebut Gojek menjadi satu-satunya platform yang berhasil meraih tingkat kepuasan pengguna lebih tinggi dari pemain lain dan rata-rata industri.
Penelitian ini dilakukan Indef pada periode Agustus-September 2022 melalui survei kepada pengguna transportasi online dan pedagang daring sebagai konsumen logistik online. Untuk pengguna transportasi online, ada sebanyak 2.310 responden yang di survei di 5 kota besar di Indonesia, yaitu Jabodetabek, Bandung, Palembang, Bali, Yogyakarta, dan Palembang.
Sedangkan untuk logistik online, survei dilakukan di 3 kota besar yaitu Jabodetabek, Bandung, dan Surabaya dengan total sebanyak 1.155 responden yang merupakan social seller atau penjual yang memanfaatkan media sosial untuk berjualan.
(acd/hns)