Ekonomi Amerika Serikat (AS) memang tengah didera masalah terkait inflasi. Tapi para investor tidak lagi mengkhawatirkan itu, yang lebih menyeramkan bagi mereka adalah keputusan bank sentral AS, atau Federal Reserve.
Melansir Reuters, Rabu (14/12/2022) buktinya saham Asia naik pada hari Rabu, obligasi menguat dan dolar mengalami kerugian. Hal itu terjadi setelah data menunjukkan indeks harga konsumen AS hampir tidak naik pada bulan November, memicu harapan bahwa inflasi telah mencapai puncaknya dan kenaikan suku bunga akan melambat dan akhirnya berhenti pada tahun 2023.
Namun kekhawatiran muncul tentang langkah selanjutnya yang diambil The Fed. Para investor tengah resah menjelang pertemuan Federal Reserve dan pertemuan bank sentral di Inggris dan Eropa pada hari Kamis. Investor juga waspada terhadap pembukaan kembali China.
Semalam Wall Street melonjak, sebelum memangkas kenaikan untuk membuat S&P 500 (.SPX) naik 0,7% pada penutupan. Dolar, yang jatuh dari tertinggi 20 tahun karena ekspektasi suku bunga AS mundur, turun secara luas dan tajam, sementara obligasi menguat.
"Ekuitas mengurangi kenaikan mereka di sesi ini," kata Vishnu Varathan, kepala ekonomi di Mizuho Bank di Singapura.
"Saya curiga itu seperti 'eh tunggu dulu masih ada The Fed," tambahnya.
Indeks harga konsumen AS meningkat 0,1% bulan lalu, 0,2 poin persentase lebih lambat dari perkiraan ekonom, dan dalam 12 bulan hingga November, IHK utama naik 7,1% - laju paling lambat dalam sekitar satu tahun.
S&P 500 naik hampir 2,8% pada satu tahap, sedangkan Nasdaq (.IXIC) naik sebanyak 3,8% sebelum ditutup 1% lebih tinggi. S&P 500 berjangka naik sekitar 0,2% di Asia.
Imbal hasil obligasi AS 10 tahun turun 11 basis poin semalam dan stabil di 3,4975% di awal perdagangan Asia. Imbal hasil dua tahun, yang mengikuti ekspektasi suku bunga jangka pendek, turun 17,4 bps.
Dolar AS turun 1,5% terhadap yen setelah data inflasi dan stabil di 135,58 yen di Asia. Indeks dolar AS turun ke level terendah enam bulan di 103,57, sebelum stabil di 104,01. Itu turun lebih dari 9% dari level tertinggi dua dekade yang dibuat pada bulan September.
(das/das)