Startup Mulai Kurangi 'Bakar Duit', Diskonan Ikut Lenyap?

Startup Mulai Kurangi 'Bakar Duit', Diskonan Ikut Lenyap?

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Rabu, 14 Des 2022 14:38 WIB
Ilustrasi startup atau start-up
Ilustrasi startup/Foto: Getty Images/iStockphoto/Weedezign
Jakarta -

Banyak kinerja perusahaan rintisan atau startup belakangan tertekan. Tak heran, belakangan ini startup berbondong-bondong melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) sebagai bagian dari efisiensi.

Jor-joran menggelontorkan uang untuk menggaet pengguna atau konsumen seperti pemberian diskon kerap kali dituding sebagai penyebab kinerja startup ini tertekan. Lantas, dengan maraknya PHK ini apakah berarti era bakar duit usai? Lantas, apakah masyarakat kini tak lagi merasakan tebaran diskon dari startup?

Direktur Investasi PT Mandiri Capital Indonesia, Dennis Pratistha menjelaskan, saat ini startup fokus tumbuh sekaligus menghasilkan keuntungan. Berbeda dengan sebelumnya di mana mereka fokus tumbuh dengan berapapun biaya yang dikeluarkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski demikian, dia menuturkan, pemberian diskon merupakan hal yang sah-sah saja dilakukan. Asal, dengan itu startup mendapat konsumen yang loyal.

"Bakar uang dan lain sebagainya, having discounts atau apapun, itu asal forward looking-nya nanti akan bisa memiliki positive impact, yaitu akan mendapat customer yang loyal dan lain sebagainya mungkin sah-sah aja, tapi nggak semena-mena," katanya kepada detikcom, Rabu (14/12/2022).

ADVERTISEMENT

Menurutnya, hal itu juga juga dilakukan dengan pelaku bisnis konvensional. Dia menekankan, selama diskon memberikan dampak yang positif maka hal tersebut sah saja dilakukan.

"Jadi kembali ke jawaban tadi, growth yang have positive impact towards the bottom line. Itu sah, asalkan nanti ke depannya, long term-nya, mid term-nya ada positive impact," ujarnya.

Namun, ia menilai bakar duit melalui pemberian diskon kemungkinan berkurang. Sebab, kini startup akan fokus untuk menghasilkan keuntungan.

"Kemungkinan akan berkurang, namun bukan berarti berhenti, yang penting, kan kembali lagi ke statement saya. Bukan lagi growth at any cost. Kalau memang dirasakan perlu memberi diskon agar bisa menjaring customer dan mendapatkan loyal customer ya sah-sah aja. Tapi kalau cuma sekadar mendapat customer dan menaikkan transaction sementara itu tidak sah," jelasnya.

Simak juga Video: JD.ID PHK Massal Sekitar 200 Karyawan

[Gambas:Video 20detik]




(acd/eds)

Hide Ads