AS Tambah 36 Perusahaan China Masuk Daftar Hitam, Apa Saja?

ADVERTISEMENT

AS Tambah 36 Perusahaan China Masuk Daftar Hitam, Apa Saja?

Anisa Indraini - detikFinance
Kamis, 15 Des 2022 09:14 WIB
WASHINGTON, DC - NOVEMBER 18:  U.S. President Joe Biden speaks during an event with business and labor leaders at the White House complex November 18, 2022 in Washington, DC. During the event, Biden discussed efforts his administration has made to strengthen the U.S. economy. (Photo by Win McNamee/Getty Images)
Presiden AS Joe Biden/Foto: Win McNamee/Getty Images
Jakarta -

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden akan kembali menambah entitas perusahaan China ke daftar hitam atau blacklist mereka. Perusahaan tersebut adalah produsen chip China Yangtze Memory Technologies (YMTC) dan 35 perusahaan lainnya.

Dilansir dari Reuters, Kamis (15/12/2022), 36 perusahaan China tersebut akan dilarang membeli komponen tertentu dari AS. Departemen Perdagangan AS segera menambahkannya ke dalam daftar hitam paling cepat minggu ini.

Setelah perusahaan itu ditambahkan ke dalam daftar hitam, pemasoknya di AS harus mencari lisensi khusus untuk mengirimkan barang berteknologi ke perusahaan tersebut.

Sampai saat ini YMTC menolak berkomentar. Departemen Perdagangan AS juga tidak merespons Reuters.

Sebelumnya Pejabat Departemen Perdagangan AS bulan lalu pernah mengatakan bahwa lusinan entitas China termasuk YMTC berisiko masuk daftar hitam perdagangan AS setelah 6 Desember 2022.

Pada Oktober lalu, 31 entitas termasuk YMTC sudah ditambahkan dalam daftar perusahaan yang tidak dapat diperiksa oleh pejabat AS. Hal ini meningkatkan ketegangan dengan Beijing.



Simak Video "Joe Biden Sebut Hubungan Elon Musk dengan Negara Lain Patut Dipantau"
[Gambas:Video 20detik]
(aid/zlf)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT