Mengawali tahun baru beberapa pekan ke depan perlu dibarengi dengan merencanakan strategi keuangan agar kuat menghadapi tahun yang digadang-gadang gelap pada level global. Berbagai macam tantangan yang mulai berdatangan di kuartal IV tahun ini menghasilkan gerakan lesu sebelum 2023 dimulai.
Banyak pakar ekonomi menilai bahwa Indonesia akan lolos resesi. Namun, kondisi berbeda sudah banyak ditemui. Meningkatnya suku bunga serta banyaknya PHK menjadi beberapa indikator bahwa perekonomian Indonesia tidak baik-baik saja. Kelesuan ekonomi yang melanda menjadikan banyak bisnis terdampak. Sehingga, efisiensi dalam berbagai sektor menekan perputaran uang.
Masyarakat pun perlu tanggap terhadap hal ini. Kemampuan dalam membaca situasi perkembangan ekonomi belakangan ini menjadi penyelamat bagi masyarakat dalam menentukan anggaran belanja, investasi, serta dana darurat. Lebih jauh lagi, menentukan personal financial safety net menjadi salah satu strategi dalam menjaga ketahanan keuangan. Kepemilikan investasi pun menjadi syarat mutlak bagi masyarakat yang ingin memperkuat ketahanan keuangannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
berbagai bentuk stimulus ekonomi yang sedikit-sedikit diberikan oleh pemerintah memungkinkan masyarakat untuk memperoleh peluang. namun, salah langkah, seseorang bisa terjebak dalam keuntungan sesaat dan terjebak dalam jurang utang. Maka, kematangan strategi memperkuat pertahanan keuangan harus diimbangi dengan konsistensi dalam menjalaninya.
Lalu apa saja komponen-komponen yang perlu diperhatikan dalam membangun strategi keamanan keuangan pribadi? Investasi apa saja yang cocok digunakan sebagai sekoci dalam kondisi darurat? Menghadirkan Safir Senduk (Pakar Perencana keuangan), saksikan d'Mentor: "Tutorial Tepis Miskin di Tahun 2023" di laman web serta kanal Youtube detikcom Kamis, 15 Desember 2022 pukul 19.00 WIB.
(vys/vys)