Impor Dagang Sapi
Sementara itu PT Berdikari member Holding BUMN Pangan ID FOOD juga melaporkan telah mendatangkan tahapan terakhir daging sapi untuk tahun ini. BUMN tersebut mendapat penugasan dari pemerintah untuk melakukan impor daging sapi sebanyak 20.000 ton.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi mengatakan kedatangan hari Jumat (16/12) sebanyak 28 ton. Sementara secara keseluruhan bulan Desember sudah datang sebanyak 30 kontainer
Dengan satu kontainernya sebanyak 28 ton, maka totalnya bulan ini daging sapi yang diimpor dari Brazil itu sebanyak 840 ton.
"Total bulan ini 30 kontainer, satu kontainer 28 ton. Kan penugasan bulan Maret Juni Juli masuk sampai Desember. Sampai Desember ini sudah masuk 19.900 ton," jelasnya.
Importasi daging sapi ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri khususnya saat terjadi lonjakan konsumsi pada Nataru ini.
"Selanjutnya daging ini akan dijual ke distributor pertama dengan harga Rp 96.000 per kg," jelasnya.
Arief menjelaskan, mendatangkan daging sapi dari luar merupakan bagian dari mitigasi untuk mengantisipasi terjadinya kelangkaan stok yang berdampak pada lonjakan harga daging.
"Seperti kita ketahui bersama, daging sapi merupakan salah satu komoditas pangan strategis yang pasokannya masih mengandalkan impor, mengingat produksi sapi hidup dan karkas dalam negeri belum dapat menutupi kebutuhan nasional. Tercatat kebutuhan daging nasional sekitar 736 ribu ton, sementara total produksi dalam negeri tahun ini diperkirakan 445 ribu ton," terangnya.
Berdasarkan data PT Berdikari, sampai dengan 15 Desember ini telah masuk sebanyak 699 kontainer atau setara 19,467 ton daging sapi. Jumlah tersebut telah mencapai 97,34% dari penugasan sebanyak 20.000 ton. Di samping pengadaan dari luar negeri tersebut, saat ini PT Berdikari memiliki stok sekitar 700 ton daging sapi.
(ada/hns)