FIFA telah mengeluarkan dana hingga US$ 440 juta atau setara Rp 6,86 triliun hanya untuk membayar uang hadiah di Piala Dunia 2022. Padahal dana tersebut belum termasuk biaya gaji wasit dan lain-lain. Lantas dari mana FIFA bisa mendapat biaya sebanyak itu?
Melansir dari publikasi FIFA, diketahui bahwa FIFA mendapatkan anggarannya dari lima kategori pendapatan inti yakni hak siar, hak pemasaran, hak lisensi, hak perhotelan dan penjualan tiket, hingga hak
Dari semua sumber pendapatan ini, hak siar televisi tetap menjadi kontributor terbesar dengan pangsa keseluruhan sebesar 56%, diikuti oleh hak pemasaran sebesar 29%. Hak perhotelan dan penjualan tiket, hak lisensi, dan pendapatan lainnya merupakan sisa 15% dari pendapatan FIFA.
Sementara itu pada Piala Dunia 2022 ini FIFA berhasil mengeruk keuntungan luar biasa. Induk federasi sepakbola itu meraup 7,5 miliar dolar AS atau sekitar Rp 117,5 triliun.
Melansir AP, jumlah pendapatannya tersebut disampaikan FIFA pada Minggu (20/11/2022), dalam pertemuan sebelum Piala Dunia 2022 digelar. Pertemuan itu dihadiri 200 anggota federasi FIFA.
Keuntungan sebesar 7,5 miliar dolar AS atau Rp 117,5 triliun berhasil didapat setelah FIFA menerima tiga sponsor baru. Hal itu diumumkan beberapa jam sebelum kick off laga perdana Piala Dunia 2022 antara Qatar vs Ekuador di Stadion Al Bayt dilangsungkan.
Tiga sponsor itu adalah Youtube, Visit Las Vegas dari AS, serta Fine Hygienic Holding dari Timur Tengah.
Selain itu pendapatan FIFA di Piala Dunia 2022 tak lepas dari dukungan perusahaan Qatar. Qatar Energy menjadi sponsor tingkat atas, dan bank QNB serta Ooredoo juga bergabung menjadi sponsor tingkat tiga.
Selain itu, FIFA juga mendapat sokongan dana dari platform keuangan crypto.com serta penyedia blockchain. Terkait hak siar Piala Dunia 2022, kontrak bahkan sudah diteken sejak era Sepp Blatter.
Lihat video 'Koper Mewah Trofi Piala Dunia 2022 Buatan Louis Vuitton':
(fdl/fdl)