Pertemuan antara Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden Vietnam Nguyen Xuan Phuc membahas sejumlah hal dan menghasilkan beberapa kesepakatan. Dua kepala negara di antaranya membahas investasi dan batas Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE).
Di bidang investasi, Jokowi mengatakan perlunya perlindungan investasi Indonesia di Vietnam. Jokowi menuturkan, total investasi Indonesia ke Vietnam mencapai US$ 600 juta atau sekitar Rp 9,3 triliun (asumsi kurs Rp 15.500) tersebar 101 proyek.
Jokowi berharap sejumlah isu yang dialami investor Indonesia dapat diselesaikan.
"Saya mengharapkan penyelesaian beberapa isu yang dialami investor Indonesia yang akan mendorong investasi baru di masa mendatang," kata Jokowi dikutip dari Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (22/12/2022).
Pada kesempatan itu Jokowi juga mengatakan, kedua negara sepakat untuk menetapkan target baru perdagangan sebesar US$ 15 miliar atau sekitar Rp 232,5 triliun. Jokowi menjelaskan, target perdagangan antara Indonesia dan Vietnam pada 2023 sebesar US$ 10 miliar. Target itu telah ditembus pada tahun 2021 dengan nilai perdagangan mencapai US$ 11,06 miliar.
"Untuk itu kita sepakat menetapkan target baru perdagangan bilateral sebesar US$ 15 miliar pada tahun 2028," kata Jokowi.
Selain itu, Jokowi meminta pemerintah Vietnam untuk memberikan perhatian terkait terhambatnya produk pertanian dan buah-buahan masuk pasar Vietnam.
Tak berhenti di situ, Jokowi mengatakan, Indonesia dan Vietnam akhirnya dapat menyelesaikan perundingan batas Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE). Perundingan ini rampung setelah berjalan 12 tahun.
"Perundingan Zona Ekonomi Eksklusif Republik Indonesia dan Vietnam. Setelah melakukan perundingan intensif selama 12 tahun, Indonesia dan Vietnam akhirnya dapat menyelesaikan perundingan mengenai garis batas ZEE kedua negara berdasarkan UNCLOS 1982," terang Jokowi.
Lanjut Jokowi, dalam pertemuan tersebut ada 3 nota kesepahaman yang diteken. Sebutnya terkait kerja sama energi dan sumber daya mineral, penanggulangan terorisme, dan pemberantasan perdagangan ilegal narkotika. Jokowi kemudian mengatakan, agar kerja sama terkait pemberantasan pencurian ikan dapat diperkuat.
"Saya berharap kerja sama perikanan dan pemberantasan IUU (Illegal, Unreported, Unregulated) fishing dapat diperkuat melalui percepatan finalisasi MoU kerja sama kelautan dan perikanan," terang Jokowi.
(acd/hns)