Waduh! Harta Kekayaan Jerry Ng 'Hilang' Rp 31,2 T dalam Setahun

ADVERTISEMENT

Waduh! Harta Kekayaan Jerry Ng 'Hilang' Rp 31,2 T dalam Setahun

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Kamis, 29 Des 2022 09:20 WIB
Dirut BTPN Jerry Ng
Jerry Ng Orang Terkaya/Foto: detikINET/Rachmatunnisa
Jakarta -

Kekayaan bankir senior, Jerry Ng, mengalami penurunan yang cukup signifikan pada tahun 2022. Padahal sebelumnya dirinya sempat menduduki posisi 10 besar sebagai orang terkaya di Indonesia.

Berdasarkan catatan detikcom, ia sebelumnya sempat menembus posisi 5 besar orang terkaya dalam daftar tersebut dalam waktu hitungan bulan.

Diketahui bahwa pada Juli 2021 lalu Jerry NG sempat menempati posisi ke-5 sebagai orang terkaya di Indonesia dengan total harta mencapai US$ 4,7 miliar atau sekitar Rp 68 triliun (kurs Rp 14.500). Hartanya pun naik sekitar US$ 296 juta atau sekitar Rp 4,2 triliun.

Adapun kesuksesan Jerry Ng mengumpulkan harta sebanyak itu tak lain dan tak bukan berasal dari langkahnya dalam mengakuisisi dan memimpin Bank Jago.

Namun sekarang ini harta kekayaan yang dimiliki Jerry Ng telah merosot cukup jauh hingga menempatkannya pada urutan ke-35 sebagai orang terkaya di Indonesia versi Forbes. Artinya Jerry harus turun 30 peringkat dari peringkat 12 pada tahun lalu.

Berdasarkan data Indonesia's 50 Richest 2022 milik Forbes, kekayaan Jerry Ng pada tahun ini mencapai 1,2 miliar dollar AS atau setara sekitar Rp 18,72 triliun. Nilai ini anjlok 64% atau 2 miliar dollar AS (Rp 31,2 triliun) dari posisi tahun lalu.

"Veteran perbankan Jerry Ng (No. 35, $1,2 miliar), yang merupakan pemenang terbesar tahun lalu dalam persentase, melihat kekayaan bersihnya turun paling banyak dalam persentase (63%) dan dolar ($2 miliar)," tulis Forbes sebagaimana dikutip detikcom.

Hal ini utamanya disebabkan oleh merosotnya harga saham bank miliknya, PT Bank Jago Tbk (ARTO). Dengan begitu, secara otomatis nilai harta kekayaannya yang berupa aset ikut mengalami penurunan.

"Saham Bank Jago miliknya (Jerry Ng) jatuh dari puncaknya karena investor menganggap pemberi pinjaman dinilai terlalu tinggi," jelas Forbes lagi.

Lihat juga video 'Year In Review 2022: Geliat Ekonomi Pariwisata Pasca-pandemi':

[Gambas:Video 20detik]



(fdl/fdl)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT