Ada Bayangan Resesi, Airlangga Ungkap Pelajaran dari Krisis saat Pandemi

ADVERTISEMENT

Ada Bayangan Resesi, Airlangga Ungkap Pelajaran dari Krisis saat Pandemi

Yudistira Perdana Imandiar - detikFinance
Kamis, 29 Des 2022 09:31 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto/Foto: Dok. Istimewa
Jakarta -

Resesi diprediksi bakal menjadi awan gelap yang menggelayuti ekonomi dunia 2023. Pemerintah Indonesia optimistis bisa terhindar dari resesi, namun meminta semua pihak tetap waspada.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan Indonesia telah belajar dari situasi krisis saat pandemi COVID-19 melanda. Ia mengungkapkan ada berbagai pelajaran berharga untuk menghadapi krisis yang telah diambil dari pengalaman pandemi.

Satu hal yang utama, yakni soal koordinasi dan sinergi erat dari berbagai pihak untuk melalui dan keluar dari situasi yang menantang. Hal itu disampaikannya saat memberikan opening speech di Acara Seminar Outlook Perekonomian 2023 bertajuk 'Menjaga Resiliensi Ekonomi melalui Transformasi Struktural', beberapa waktu lalu.

"Berbagai dinamika global yang ada menjadi pengingat untuk kita, bahwa kita tetap optimis namun harus terus waspada. Saat Pandemi COVID-19 pertama kali melanda, kita juga dihadapkan dengan kondisi ketidaktahuan serta ketidakpastian yang tinggi. Namun, dengan diskusi, rembuk bersama, dan kerja keras kita bisa melalui itu. Keberhasilan tersebut dapat menjadi lesson learned yang berharga, bahwa koordinasi dan sinergi erat yang dibangun mampu membawa kita keluar dan bahkan bangkit lebih kuat," kata Airlangga dikutip dalam rilis resmi, Rabu (28/12/2022).

Airlangga menjabarkan sejumlah strategi yang bakal dijalankan oleh pemerintah untuk menjaga resiliensi ekonomi di tahun 2023, antara lain menjaga pertumbuhan ekonomi berada di angka 4,7-5,3%, memanfaatkan kepercayaan dunia untuk mendorong investasi, antisipasi inflasi global dan pengetatan kebijakan moneter, menjaga neraca perdagangan agar tetap surplus, serta menjaga daya beli masyarakat melalui penyaluran bansos.

"Indonesia optimistis pertumbuhan ekonomi tetap tinggi, namun harus waspada dan antisipasi terhadap tantangan global," ungkap Airlangga.

Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, momentum pemulihan ekonomi yang sedang berlangsung dapat dijaga dengan memastikan belanja pemerintah yang lebih produktif dan berkualitas, maka. Selain itu, strategi sumber pembiayaan fiskal untuk pembangunan ekonomi nasional akan semakin difokuskan pada sumber-sumber yang tidak rentan terhadap volatilitas global, seperti sumber pembiayaan jangka panjang khususnya foreign direct investment (FDI).

(akn/ara)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT