ATM Full! Bank BUMN Pasok Puluhan Triliun Uang Tunai untuk Nataru

ATM Full! Bank BUMN Pasok Puluhan Triliun Uang Tunai untuk Nataru

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Jumat, 30 Des 2022 11:20 WIB
BUMN percetakan uang, Perum Peruri dibanjiri pesanan cetak uang dari Bank Indonesia (BI). Pihak Peruri mengaku sangat kewalahan untuk memenuhi pesanan uang dari BI yang mencapai miliaran lembar. Seorang petugas tampak merapihkan tumpukan uang di cash center Bank Negara Indonesia Pusat, kawasan Sudirman, Jakarta, Senin (21/10/2013). (FOTO: Rachman Haryanto/detikFoto)
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta -

Perbankan menyiapkan pasokan uang tunai untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama periode natal dan tahun baru. Jumlah uang yang disediakan oleh bank beragam mulai dari belasan triliun sampai puluhan triliun.

Misalnya Bank BNI. Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo mengngkapkan BNI menyiapkan dana tunai dengan total sebesar Rp 16,46 triliun. Okki mengatakan, dana yang dialokasikan BNI pada Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 meningkat 3,2% dibandingkan dengan Nataru pada 2022 yang sebesar Rp 15,95 triliun. Pengalokasian dana Nataru didasari oleh faktor eksternal dan internal.

Adapun dana tunai sebesar Rp 16,46 triliun tersebut nantinya akan dialokasikan untuk pemenuhan ATM sebesar Rp 6,02 triliun, CRM sebesar Rp 2,31 triliun, dan Outlet sebesar Rp 8,13 triliun. Dibandingkan dengan Nataru 2022, alokasi dana di CRM, dan Outlet masing-masing meningkat 17,7% dan 2,8%. Sementara itu untuk ATM menurun 1% dibandingkan Nataru tahun lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

BNI juga memproyeksikan kebutuhan uang tunai di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) mencapai Rp 2,97 triliun atau 18% dari total uang tunai yang disiapkan. Sementara itu, kebutuhan uang kas di luar Jabodatebek diperkirakan mencapai Rp 13,49 triliun atau 82% dari total uang tunai yang disiapkan

PT Bank Mandiri Tbk menyiapkan net kebutuhan tunai sebesar Rp 21 Triliun untuk mengantisipasi kenaikan kebutuhan transaksi tunai di periode Natal 2022 dan tahun baru 2023. Jumlah tersebut naik sebesar 12% dibandingkan jumlah yang disiapkan pada tahun sebelumnya. Dana tersebut dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan transaksi tunai masyarakat selama 33 hari sejak 1 Desember 2022 hingga 2 Januari 2023.

ADVERTISEMENT

Selain mempersiapkan kebutuhan uang tunai,BNI juga terus berupaya meningkatkan layanan perbankan digital guna memberikan kenyamanan lebih bagi para nasabahnya.

Berdasarkan data perusahaan, jumlah user BNI Mobile Banking pada tahun 2022 mencapai 13,6 juta, tumbuh 26,1% YoY, yang diikuti dengan nilai transaksi yang tumbuh sebesar 30,4% YoY menjadi sebesar Rp 802 triliun, jauh melampaui transaksi di ATM yang sebesar Rp 676 triliun, dengan jumlah transaksi mencapai 597 juta atau tumbuh 37,6% YoY.

Angka tersebut menunjukkan bahwa nasabah BNI terus menshifting transaksinya dari platform konvensional ke platform digital. Hal ini sejalan dengan strategi BNI untuk menjadikan BNI Mobile Banking sebagai One Stop Financial Solutions bagi nasabah.

Dari segmen Wholesale Banking, BNI memiliki BNIDirect untuk menunjang transaksi bisnis nasabah dan debitur non perorangan secara digital dan mampu memenuhi semua kebutuhan klien dalam satu portal terintegrasi.

Sepanjang tahun 2022, tercatat jumlah user BNIDirect tumbuh 24,9% YoY menjadi 100.000 user, diikuti oleh pertumbuhan volume transaksi sebesar 47% YoY atau setara Rp 6.168 triliun, dengan jumlah transaksi yang juga meningkat 18,4% YoY atau mencapai 764 juta transaksi.

Bagaimana dengan bank lainnya? Buka halaman selanjutnya.

Selanjutnya ada, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) yang mengalokasikan data tunai sekitar Rp 19 triliun. Ini untuk memenuhi kebutuhan nasabah pada libur Hari Raya Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru) atau selama periode 19 Desember 2022 hingga 1 Januari 2023. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan alokasi dana tunai libur Nataru tahun lalu yang sebesar Rp 18,02 triliun.

Corporate Secretary Bank BTN Achmad Chaerul menjelaskan ini untuk menjamin tercukupinya kebutuhan dana tunai bagi nasabah menjelang dan sesudah Hari Raya Natal 2022 serta Tahun Baru 2023 selama periode 19 Desember 2022 sampai dengan 1 Januari 2023 atau 14 hari, total likuiditas yang disiapkan BTN sekitar Rp 19 triliun.

Chaerul mengungkapkan, dari jumlah sekitar Rp19 triliun tersebut, sekitar 25% atau Rp 4,74 triliun untuk pengisian mesin ATM BTN yang tersebar di seluruh Indonesia. Kemudian sebesar Rp 14,23 triliun atau 75% dari total dana tunai dianggarkan untuk outlet Bank BTN di berbagai daerah.

Corporate Secretary Bank Mandiri Rudi As Aturridha, meningkatnya alokasi tersebut dilakukan menyusul proyeksi kenaikan transaksi ATM masyarakat. "Kami memperkirakan transaksi nasabah pada periode Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2023 akan mengalami peningkatan. Untuk itu, seluruh kantor cabang kami pun juga akan tetap beroperasi normal untuk melayani nasabah" kata Rudi.

Dia mengatakan, Bank Mandiri melakukan penambahan jam operasional untuk layanan transaksi SKNBI dan BI-RTGS di cabang, dimana layanan dapat dilakukan sampai dengan pukul 15.00 waktu setempat dan khusus untuk layanan Penyetoran Penerimaan Negara pada tanggal 30 Desember 2022, diperpanjang hingga pukul 17.00 waktu setempat.

Pasokan Uang Bank Sentral

Deputi Gubernur BI Aida S Budiman mengungkapkan, BI memastikan kesiapan jumlah dan pecahan uang yang diperlukan masyarakat. Lalu kesiapan akses untuk masyarakat dan kesiapan dari sisi perbankan dan juga penyelenggara jasa pengelolaan uang rupiah.

Dia menjelaskan untuk Nataru kali ini BI menyediakan Rp 117,7 triliun atau tumbuh 5,8% dibandingkan realisasi tahun sebelumnya. "Jumlah tersebut mempertimbangkan mobilitas masyarakat yang semakin meningkat, kemudian perkiraan belanja pemerintah dan bansos tunai serta rata-rata kenaikan outflow yang mencapai 4,8%," ujar dia.

Aida mengungkapkan pada minggu kedua Desember terjadi penarikan uang oleh perbakan Rp 54,77 triliun atau 47% dari uang yang disediakan. Selanjutnya kesiapan akses bagi masyarakat BI memberikan layanan kas ke perbankan di seluruh kantor perwakilan BI dan ada juga kas keliling ritel 55 kali sebanyak 47 titik layanan.

Selain itu BI juga secara khusus melakukan monitoring pelaksana di daerah yang merayakan nataru dan kantong-kantong seperti destinasi wisata. "Kami juga berkoordinasi dan memastikan agar ketersediaan uang di mesin ATM tetap terjaga," ujar dia.



Simak Video "Video: Cakupan Penerima Makan Gratis Setelah 6 Bulan Diluncurkan "
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads