Inflasi 2022 Tertinggi Dalam 8 Tahun, Biang Keroknya Sama karena BBM

Inflasi 2022 Tertinggi Dalam 8 Tahun, Biang Keroknya Sama karena BBM

Anisa Indraini - detikFinance
Senin, 02 Jan 2023 12:35 WIB
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono/Foto: Dok. BPS
Jakarta -

Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan inflasi sepanjang 2022 merupakan yang tertinggi sejak 2014. Inflasi Desember 2022 sebesar 0,66% (month to month/mtm) dan secara tahunan 5,51% (year on year/yoy).

Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan pada 2014 inflasi tercatat 8,36% secara tahunan. Penyebab tingginya inflasi sama yakni dikarenakan adanya kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

"(Inflasi 2022) tertinggi sejak 2014, saat itu inflasinya sebesar 8,36% karena pada saat itu juga ada kenaikan harga BBM," kata Margo dalam konferensi pers, Senin (2/1/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada 2022, penyumbang utama inflasi tahunan di antaranya komoditas bensin, bahan bakar rumah tangga dan tarif angkutan udara dengan andil masing-masing 1,15%, 0,30% dan 0,27%. Kemudian diikuti beras, rokok kretek filter, terlur ayam ras dan kontrak rumah.

Seperti diketahui, pada September 2022 pemerintah menyesuaikan harga BBM bersubsidi di mana Pertalite naik 30,72%, Solar naik 32,4%, dan Pertamax naik 16%.

ADVERTISEMENT

Hal itu membuat peningkatan inflasi komponen inti dan diatur pemerintah mendorong inflasi tahunan Desember 2022 lebih tinggi. Sebaliknya, tekanan inflasi komponen harga bergejolak menunjukkan pelemahan.

Inflasi inti pada penghujung tahun tembus 3,36% dan inflasi harga yang diatur pemerintah naik dari 13,01% pada November 2022 menjadi 13,34% pada Desember 2022. Berbeda dengan inflasi harga bergejolak yang mengalami penurunan dari 5,70% menjadi 5,61% pada Desember 2022.

"Tekanan inflasi komponen harga diatur pemerintah secara tahunan masih tinggi karena didorong oleh kenaikan harga bensin, bahan bakar rumah tangga, tarif angkutan udara dan tarif angkutan dalam kota dalam setahun terakhir. Sementara tekanan inflasi tahunan komponen harga bergejolak mengalami pelemahan karena penurunan harga beberapa komoditas," tandasnya.




(aid/ara)

Hide Ads