Berburu Cuan dari Jualan Lato-lato, Kini Jadi Kerjaan Sampingan

Berburu Cuan dari Jualan Lato-lato, Kini Jadi Kerjaan Sampingan

Almadinah Putri Brilian - detikFinance
Selasa, 03 Jan 2023 08:00 WIB
Mainan lato-lato
Foto: Almadinah Putri Brilian/detikcom
Jakarta -

Lato-lato sedang viral dan digandrungi oleh berbagai usia, dari anak-anak hingga dewasa. Mainan ini kerap kali diunggah media sosial.

Tenarnya lato-lato makin menjadi usai Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memainkannya ketika sedang berkunjung ke Subang, Selasa (27/12/2022), yang juga viral di media sosial.

Bahkan usai perayaan tahun baru pun, minat terhadap mainan yang memilik namai lain seperti nok-nok, tok-tok, kato-kato, tak surut. Menurut Salah satu pedagang lato-lato di Pasar Asemka, Jakarta Barat mengaku bisa menjual hingga 600 pasang lato-lato.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nggak tentu. Ini aja baru mau dikirim satu karung, 600 pasang berarti ada 1.200 (buah). Saya tadi sudah kirim di box 600 pasang," kata salah satu pedagang lato-lato, Dori, kepada detikcom, Senin (2/1/2023).

Dori mengatakan dirinya baru mulai jualan lato-lato seminggu ini karena mainan tersebut sedang viral. Sebelumnya, ia adalah penjual masker.

ADVERTISEMENT

"Baru viral ini aja. Baru semingguan, belum lama. Kalau masker sudah lama, kalau lato-lato baru. Ini (lato-lato) lagi viral kan, iseng saja buat tambah-tambahan. Ntar kalo udah ya udah, jual masker lagi," ujarnya.

Dori menjual lato-lato dalam bentuk satuan maupun lusinan. Satu pasang lato-lato dibanderol Rp 10.000, sementara satu lusin lato-lato dibanderol Rp 60.000.

"Ini satu pasang Rp 10.000, beli 2 pasang Rp 15.000, kalau beli lusinan kasih goceng. Satu pasangnya goceng kalo beli lusinan," kata Dori.

Untuk omzetnya sendiri, dirinya mengaku hanya mengambil Rp 200 per pasang lato-lato dan modal yang dikeluarkan per pasang lato-lato Rp 4.800. "Ya paling ambilnya Rp 200 perak per pasang. Kan kita jualnya grosir lagi. Abis beli grosir kita jual grosir lagi, emang ambil Rp 200 perak doang," tuturnya.

Berapa kira-kira penghasilan dari jualan lato-lato? Langsung klik halaman berikutnya

Apabila lato-lato yang dijual per lusin Rp 60.000, jika dalam sehari dapat menjual hingga 600 pasang, maka dapat diasumsikan pendapatannya sehari mencapai Rp 3.000.000.

Sementara salah satu pedagang eceran lato-lato dapat menjual satu lusin lato-lato per hari. Pedagang yang tidak mau disebutkan namanya ini juga baru mulai menjual lato-lato seminggu belakangan ini.

Sebelum menjual lato-lato, ia merupakan pengurus Masjid. Ia mengaku, berjualan lato-lato hanya menjadi pekerjaan sampingan saja.

"Saya baru juga, baru dagang ini. Karena orang-orang nanyain ginian, baru mulai dagang. Karena saya dengar (penghasilannya) lumayanlah," ucapnya kepada detikcom.

Dalam sehari, dirinya bisa menjual satu sampai dua lusin lato-lato. Harga yang ditawarkan yaitu Rp 10.000 per pasang dan Rp 15.000 untuk 2 pasang.

Menurutnya, mainan ini banyak diburu orang karena menjelang tahun baru. "Ini kan barangnya musiman. Kalau nggak musiman mah nggak laku, karena menjelang tahun baru aja. Pokoknya ini mau awal tahun baru sudah ada. Belum begitu viral itu, masih biasa aja," ucapnya.

Apabila satu pasang lato-lato dijual Rp 10.000 dan dalam sehari dapat menjual satu lusin lato-lato, maka dapat diasumsikan pendapatannya sekitar Rp 120.000 dalam satu hari.

Halaman 2 dari 2
(hns/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads