Neraca Dagang Turki Tekor Rp 1.730 Triliun

Neraca Dagang Turki Tekor Rp 1.730 Triliun

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Selasa, 03 Jan 2023 16:42 WIB
Grand Bazaar merupakan pasar tradisional termegah dan tertua di Turki. Letak pasar ini berada di Kota Istanbul, dengan 3.000 kios yang menjual aneka barang-barang menarik.
Foto: Istimewa/Getty Images
Jakarta -

Neraca perdagangan Turki pada 2022 tercatat defisit hingga 138,4% dibandingkan tahun sebelumnya. Dengan demikian, negara tersebut tercatat tekor US$ 110,19 miliar setara dengan Rp 1.730 triliun dengan asumsi kurs Rp 15.700.

Dikutip dari Reuters disebutkan Kementerian Perdagangan Turki mencatat ekspor naik 12,9% menjadi US$ 254,2 miliar dan impor naik 34,3% menjadi US$ 364,4 miliar.

Pada Desember, defisit neraca dagang melebar menjadi 52% dibandingkan tahun sebelumnya menjadi US$ 10,38 miliar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ekspor per Desember 2022 tercatat 3,1% menjadi US$ 22,92 miliar dan impor naik 14,6% menjadi US$ 33,3 miliar.

Sebelumnya diberitakan dailysabah Presiden Turki menyebut angka ekspor saat ini merupakan yang tertinggi dalam sejarah Turki.

ADVERTISEMENT

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyebutkan negaranya berupaya menjadi pengekspor tertinggi di dunia.

Pada 2021 ekspor Turki tercatat US$ 225,4 miliar. Ini ditopang permintaan dari luar negeri karena adanya gangguan pasokan dan naiknya biaya pengiriman selama pandemi COVID-19.

"Ekspor kami naik hingga 7 kali lipat sejak 20 tahun lalu yang hanya US$ 36 miliar," jelas dia.

Namun kenaikan ekspor ini juga dibayangi kenaikan impor pada 2022. Naiknya impor ini karena biaya energi yang semakin mahal.

Ekspor ini menjadi salah satu motor penggerak pertumbuhan ekonomi Turki dan mencapai rekor volume tertinggi sepanjang tahun 2022.

Negara Tujuan

Jerman merupakan salah satu negara tujuan ekspor Turki. Pada Desember saja, Jerman menerima barang dari Turki senilai US$ 1,81 miliar atau naik 1,6% yoy.

Lalu Amerika Serikat (AS) tercatat US$ 1,38 miliar atau naik 9% dibandingkan tahun lalu. Nah Rusia tercatat US$ 1,31 miliar dengan kenaikan 122,3% dari periode Desember 2021.

Sedangkan untuk impor paling banyak dari Rusia yaitu US$ 5,3 miliar atau naik 56,3% dibandingkan tahun lalu. Kemudian impor dari China US$ 3,64 miliar atau naik 15,5%. Sementara itu impor dari Swiss US$ 2,52 miliar atau naik 1.245% yoy.

Lihat juga video 'Wih! RI Cetak Surplus 28 Bulan Berturut-turut':

[Gambas:Video 20detik]



(kil/dna)

Hide Ads