Silmy Karim resmi diangkat menjadi Direktur Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM hari ini. Sebelum resmi menjadi Dirjen Imigrasi, Silmy merupakan Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) sejak tahun 2018.
Silmy juga sempat menjadi direktur utama di beberapa perusahaan BUMN lainnya. Pada tahun 2014, Silmy Karim menjadi Direktur Utama PT Pindad (Persero) dan pada tahun 2016 ia menjadi Direktur Utama PT Barata Indonesia (Persero).
Sejak menjabat sebagai Dirut PT Pindad, Silmy tercatat secara rutin melaporkan harta kekayaannya ke LHKPN KPK. Dilansir dari situs resmi e-LHKPN KPK, Rabu (4/1/2023), per 2021 Silmy memiliki total harta kekayaan sebesar Rp 208.898.010.645.
Harta kekayaan ini terdiri dari tanah dan bangunan, alat transportasi dan mesin, harta bergerak lainnya, surat berharga, serta kas dan setara kas. Silmy memiliki berbagai tanah dan bangunan yang tersebar di daerah Tangerang Selatan dan Jakarta Selatan, baik hasil sendiri maupun hasil warisan. Total nilai tanah dan bangunan yang dimiliki Silmy Karim mencapai Rp 145.011.038.000.
Sementara itu, Silmy diketahui memiliki berbagai kendaraan. Di antaranya motor Harley Davidson tahun 2003 dan tahun 1998 masing-masing senilai Rp 450.000.000, mobil Jeep CJ7 tahun 1998 senilai Rp 275.000.000, mobil Mercedes Benz 280E tahun 1979 senilai Rp 500.000.000, mobil Land Cruiser tahun 1981 senilai Rp 350.000.000, mobil Jeep Wrangler tahun 1996 senilai Rp 450.000.000, dan mobil Land Rover Ranger Rover tahun 1996 tahun Rp 500.000.000. Total nilai alat transportasi dan mesin milik Silmy mencapai Rp 2.975.000.000.
Silmy Karim juga memiliki harta bergerak lainnya senilai Rp 7.200.000.000, surat berharga senilai Rp 9.502.667.700, serta kas dan setara kas senilai Rp 53.213.854.196. Meski demikian, Silmy juga tercatat memiliki utang sebesar Rp 9.004.549.251.
Lihat juga video 'Tiga Aktivitas Menjaga Keseimbangan Hidup ala Silmy Karim':
