.webp)
Fresh graduate kini tidak ragu untuk meminta gaji besar bahkan hingga Rp 15 juta. Memang tidak ada salahnya dan bisa saja lulusan baru yang layak digaji dengan upah besar.
Pakar Bisnis Rhenald Kasali mengatakan hal tersebut, dan semakin besar gaji, tentu semakin besar pula risiko dan tanggung jawab pekerjaannya. Untuk itu, ada beberapa kriteria fresh graduate yang dianggap layak mendapat gaji Rp 15 juta.
"Jangankan Rp 15 juta, (fresh graduate digaji 20 juta) saja mungkin saja, tetapi tidak sama," kata Rhenald kepada detikcom, Kamis (4/1/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kriteria pertama adalah fresh graduate yang tidak hanya mengandalkan ijazah, melainkan juga memiliki pengalaman dan keahlian tertentu yang bisa ditawarkan. Lulus dengan IPK tinggi dari universitas ternama, bukan utama yang dibutuhkan perusahaan.
"Misalnya dia mempunyai skill, skill itu kan didapat ketika dia banyak latihan, latihannya bukan hanya sekadar kursus apalagi sekarang banyak yang ngambil kursus gampang-gampang, tapi kalau dia punya keterampilan dia tunjukkin ini lho karya saya, saya pernah magang di sini," jelas Rhenald.
Kriteria kedua adalah fresh graduate yang memiliki sikap mau bekerja keras dan produktif. Umumnya perusahaan mencari orang yang bisa membantu menyelesaikan masalah dengan lebih cepat dan bisa memberi solusi konkret.
"Jadi sikap disiplinnya, dia bisa menyerahkan sesuatu dengan lebih baik. Orang lain kerjakan 2 hari, dia kerjakan 1 jam sudah selesai misalnya. Itu bisa datang dari latihan, orangnya mau melatih diri atau tidak," tuturnya.
 Rhenald Kasali. Dok Pribadi Foto: pool |
Kriteria ketiga untuk fresh graduate layak dapat gaji Rp 15 juta yakni memiliki nilai-nilai baik yang sudah tertanam dalam diri. "Dia mempunyai nilai-nilai yang sama dengan nilai-nilai yang dicari pemberi kerja. Nilai-nilai itu yang paling penting kejujuran, dapat dipercaya, inisiatif, proaktif, bertanggung jawab, ketekunan, kayak gitu-gitu lah yang diharapkan," tambahnya.
Kemungkinan fresh graduate mendapat gaji besar hingga Rp 15 juta juga tergantung tingkat kelangkaan lulusan dari jurusan yang kamu pilih. Semakin sedikit jumlah lulusannya, semakin kamu dibutuhkan dan berani dibayar mahal.
"Misalnya lulusan Aktuaria, itu belajarnya susah, matematika, yang mau sekolah di situ tidak banyak dan lulusannya tidak banyak. Kalau dia punya keahlian di situ kemudian selama kuliah pernah magang, tahu seluk-beluk asuransi, ya perusahaan mau saja membayar dia mahal," ucap Rhenald.
Simak juga video 'Tips dan Trik Tentukan Gaji Untuk Fresh Graduate':
