Harga beras di Indonesia disebut paling mahal dibandingkan dengan negara tetangga. Bank Dunia menyebut beras Indonesia lebih mahal 28% dibanding Filipina, Vietnam dan Thailand.
Karena itu, mahalnya harga beras ini menjadi pendorong kenaikan inflasi harga pangan domestik. Laporan Bank Dunia berjudul 'Indonesia Economic Prospect (IEP) harga beras yang mahal ini sudah terjadi dalam satu dekade terakhir.
Bank Dunia menyebut harga beras di Indonesia lebih mahal 28% dibanding negara tetangga. Penyebabnya adalah adanya pembatasan perdagangan, monopoli impor BUMN untuk komoditas utama dan hal lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Rantai pasokan yang panjang dan biaya distribusi yang tinggi, sebagian karena geografi negara yang kompleks, juga menaikkan harga pangan bagi konsumen di negara tersebut," jelas Bank Dunia.
Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional, harga beras kualitas bawah hari ini Rp 10.600/kg, beras jenis medium Rp 11.700 per kg, dan beras kualitas super Rp 13.550/kg.
Tak hanya persoalan beras, Indonesia juga menghadapi tantangan dari sisi keterjangkauan bahan pangan dan kecukupan gizi. Oleh karena itu, Bank Dunia menyarankan pentingnya meningkatkan produktivitas serta mengurangi hambatan impor pertanian.
"Kebijakan untuk mendorong diversifikasi pangan yang lebih bergizi (ternak, buah dan sayuran) dan mengurangi distorsi kebijakan yang saat ini berpihak pada produksi beras dapat meningkatkan kecukupan gizi," kata Bank Dunia.
(kil/eds)