Presiden Joko Widodo (Jokowi) lagi-lagi mengungkapkan ramalan ngeri bagi ekonomi dunia dan Indonesia. Menurutnya, tahun 2023 bakal menjadi tahun ujian bagi sektor perekonomian.
Kondisi ekonomi saat ini menurutnya bisa lebih suram dari 2022, bahkan apa yang terjadi pada masa krisis ekonomi pada tahun 1997-1998 bisa saja terulang kembali. Saat sederet negara jadi pasien Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF).
Jokowi mengaku pagi tadi baru saja berkomunikasi dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Benar saja, Sri Mulyani sendiri menyatakan sudah banyak sekali negara yang jadi pasien IMF saat ini karena ambruk ekonominya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Baru saja tadi saya telepon Menkeu, saya tanya berapa sih pasien IMF per hari ini? 16 negara sudah jadi pasien IMF karena ambruk ekonominya dan 36 negara antre di depan pintunya IMF karena tak memiliki kekuatan ekonomi di dalam negerinya," ungkap Jokowi dalam Peringatan HUT PDIP ke-50 yang disiarkan virtual, Selasa (10/1/2023).
Tidak sampai di situ, Jokowi mengatakan Managing Director Kristalina Georgieva sudah pernah menyatakan badai resesi bakal menyapu sepertiga ekonomi global tahun ini. Bahkan, bagi negara yang tidak resesi, masyarakatnya tetap akan merasakan perlembatan ekonomi yang sama rasanya seperti resesi.
"Meskipun tumbuh baik tahun 2022 kita mesti hati-hati, karena Managing Director IMF sudah menyampaikan 2023 sepertiga ekonomi dunia akan alami resesi dan untuk negara yang tidak terkena resesi ratusan juta penduduknya akan rasakan sedang berada dalam keadaan resesi," papar Jokowi.
Jokowi menegaskan dirinya bukan ingin menakut-nakuti masyarakat dengan berbagi kabar buruk soal ekonomi. Jokowi bilang apa yang dia sampaikan merupakan wanti-wanti agar semua pihak berhati-hati dengan ancaman ekonomi yang membayangi.
"Saya tidak mau menakut-nakuti tapi kita semua harus hati-hati dan waspada jangan keliru dalam ambil kebijakan dan policy sehingga bawa kita kekeliruan besar. Itu harus dijaga bersama, Alhamdulillah kita mampu bertahan sampai saat ini karena kita telah bangun pondasi, yaitu infrastruktur untuk Indonesia maju," ungkap Jokowi.
(hal/dna)