Walt Disney telah menunjuk mantan CEO Nike, Mark Parker, sebagai ketua dewan barunya. Parker menggantikan direktur lama perusahaan, Susan Arnold, yang masa jabatannya akan berakhir.
Parker sendiri merupakan anggota dewan Disney sejak 2016. Ia mengambil alih Dewan Disney pada saat-saat transisi perusahaan, di mana Bob Iger baru saja kembali menempati posisinya sebagai CEO Disney setelah sebelumnya sempat pensiun di 2020.
Diketahui Disney menggulingkan CEO sebelumnya, Bob Chapek, dan memanggil kembali Iger pada November lalu. Namun Iger menegaskan, ia hanya akan menempati posisi tersebut untuk 2 tahun ke depan. Segera setelah penunjukkan Parker, Disney mengumumkan akan segera membentuk komite suksesi CEO untuk menggantikan Iger.
"Ini adalah prioritas utama saya dan Dewan untuk mengidentifikasi dan mempersiapkan suksesor CEO, dan proses itu sudah dimulai," kata Parker, dalam sebuah pernyataan, dikutip dari CNN Business, Kamis (12/01/2023).
Parker sendiri telah mengundurkan diri dari CEO Nike pada 2019 silam, setelah 13 tahun menjabat. Disney mengatakan, Parker berhasil menjalani transisi yang sukses di Nike selama menduduki posisinya itu. Hal itulah yang menjadi salah satu kualifikasi Parker di Dewan Disney.
"Visi Mark Parker, kedalaman pengalaman yang luar biasa, dan nasihat bijak sangat berharga bagi Disney, dan saya berharap untuk terus bekerja dengannya dalam peran barunya, bersama dengan direktur kami yang lain, saat kami memetakan arah masa depan untuk perusahaan yang luar biasa ini," kata Iger.
Sementara itu, Mantan Ketua Dewan, Susan Arnold, yang telah bertugas di dewan Disney sejak 2007, memuji Parker karena membantu memimpin Disney melewati masa sulit bagi perusahaan dan industri media.
"Mark Parker adalah pemimpin yang sangat dihormati yang selama tujuh tahun sebagai direktur Disney telah membantu perusahaan secara efektif menavigasi melalui masa perubahan yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata Arnold.
Sebagai tambahan informasi, Disney menghadapi berbagai masalah pelik dalam beberapa waktu terakhir. Pertama yaitu bisnis streamingnya merugi US$ 1,5 miliar pada kuartal IV 2022. Jaringan media Disney juga sedang berjuang karena peralihan model televisi berbayar dipercepat, sehingga saluran yang dulu menguntungkan seperti ESPN kehilangan pemirsanya.
Simak Video "Tekanan Bisnis Media Hiburan, Disney Bakal Pangkas 7 Ribu Staf"
[Gambas:Video 20detik]
(zlf/zlf)