Membangun usaha sendiri tidaklah mudah untuk dilakukan. Apalagi bagi masyarakat yang baru berencana membuka bisnis di 2023 ini.
Meski ekonomi global diramal akan mengalami berbagai tantangan dan pergolakan, masyarakat tidak perlu khawatir. Dengan berbagai upaya dan kerja keras, bisnis tetap bisa berjalan lancar.
Apa saja yang perlu dilakukan kalau mau lancar buka bisnis di 2023?
Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira mengatakan, yang terpenting sebagai awalan ialah melakukan survei pasar kecilan-kecilan untuk melihat tren barang dan jasa yang sedang diminati konsumen.
Selain itu, Bhima mengatakan, penting juga memilih media pemasaran yang tepat, apakah modelnya pemasaran secara virtual lewat e-commerce dan media sosial, atau menyewa tempat strategis.
Tidak hanya itu, untuk mempermudah, kerja sama juga dapat dilakukan dengan berbagai platform mulai dari pencatatan keuangan, point of sales, logistik, hingga cara pembayaran.
"Contohnya soal metode pembayaran, semakin banyak dan variatif akan memudahkan konsumen dalam menjangkau produk," kata Bhima, kepada detikcom, Jumat (13/01/2023).
Senada dengan Bhima, Pengamat ekonomi digital sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute Heru Sutadi mengatakan, di awal sangat penting untuk mengkaji produk apa yang akan dijual.
Ia menyarankan, untuk memilih produk ataupun jasa yang akan memberikan kontribusi bagi masyarakat. Namun ia menekankan, jangan sampai memilih produk ataupun jasa atas dasar ikut-ikutan hingga terbawa ekspektasi yang berlebihan.
"Kalau bisa tidak juga bisnis yang sifatnya ikut-ikutan. Karena banyak yang sifatnya ikut-ikutan, tapi aslinya tidak sesuai harapan. Biasanya yang berkaitan dengan franchise. Tapi ternyata, di franchise itu kita harus hati-hati apakah hitungannya benar," katanya.
Di sisi lain, menurutnya, konsep pengembangan usaha rintisan seperti startup yang bermodal kecil juga masih bisa dicoba. Namun Heru menekankan, tetap perlu adanya pengaruh yang diberikan pada masyarakat, dalam artian startup didirikan untuk menjawab kebutuhan.
"Karena memang kalau kita menawarkan (tanpa melihat kebutuhan pasar) agak sulit. Tapi kalau kita membuat apa yang dibutuhkan masyarakat, jadi solusi, itu yang mungkin bisa berkembang," ujar Heru.
Selain itu, bisnis juga perlu memiliki suatu kekhasan yang membuatnya unik dan berbeda dari usaha lainnya. Apabila tidak, tentu itu akan menjadi tantangan sulit, apalagi kalau saingannya menawarkan harga yang lebih murah.
"Mungkin ini yang disebut blue ocean yang kompetisinya tidak terlalu tinggi. Dari segi harga, kita masih bisa memberikan harga yang sesuai dengan apa yang kita mau, dengan margin yang cukup. Kalau misalkan kompetisinya tinggi kan juga marginnya bisa makin kecil," katanya.
(eds/eds)