Efisiensikan Logistik, Anak Perusahaan ASDP Perkuat Lintas LDF

ADVERTISEMENT

Efisiensikan Logistik, Anak Perusahaan ASDP Perkuat Lintas LDF

Atta Kharisma - detikFinance
Minggu, 15 Jan 2023 19:51 WIB
ASDP
Foto: ASDP
Jakarta -

Anak perusahaan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), PT Jembatan Nusantara terus memperkuat layanan lintas penyeberangan jarak jauh atau long distance ferry (LDF). Hal ini merupakan upaya untuk mendukung program pemerintah dalam meningkatkan efisiensi angkutan logistik.

Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry Shelvy Arifin menjelaskan pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk menekan biaya logistik melalui pembangunan infrastruktur konektivitas. Pada 2018, biaya logistik Indonesia tercatat mencapai 23,5% dari produk domestik bruto (PDB). Namun, berkat kinerja dari pemerintah, biaya logistik Indonesia saat ini sudah turun menjadi 22% dari PDB.

Shelvy menambahkan ke depannya, pemerintah telah menargetkan penurunan biaya logistik hingga 17% dari PDB pada 2024.

"Hadirnya layanan LDF akan mengurangi kemacetan dan beban jalan akibat volume kendaraan yang besar serta dimensi dan volume muatan kendaraan yang menyalahi ketentuan atau over dimension overload (ODOL). Dengan demikian, kami turut mengurangi tingkat polusi udara dari emisi gas buang angkutan jalan," ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu (15/1/2023).

Selain itu, Shelvy menilai layanan lintas LDF juga akan mendorong pertumbuhan sektor lainnya seperti industri dan perdagangan. Sehingga memberikan dampak berantai (multiplier effect) yang positif khususnya di dua titik penyeberangan, sekaligus secara nasional.

Shelvy menjelaskan saat ini ASDP melalui anak usaha PT Jembatan Nusantara mengoperasikan dua lintas rute LDF. Pertama, lintas Balikpapan-Pare Pare, yang dilayani dengan Kapal Motor (KM) Madani Nusantara. Lintas ini berjarak 252 mil dengan waktu tempuh selama 23 jam.

Kedua, lintas Surabaya-Labuan Bajo dengan menggunakan KM Swarna Bahtera. Jarak yang ditempuh sepanjang 462 mil dengan waktu selama 38 jam.

"Dalam waktu dekat, Jembatan Nusantara juga akan mengoperasikan lintas Surabaya-Ende dengan menggunakan KM Mahkota Nusantara. Rute Surabaya-Ende dengan jarak 575 mil ditempuh selama 58 jam," imbuhnya.

Tak hanya itu, ASDP melakukan akuisisi terhadap PT Jembatan Nusantara pada 22 Februari 2022. Akuisisi ini merupakan bagian dari rencana jangka panjang perusahaan guna memastikan perusahaan tetap sehat dan dapat terus melayani lintas perintis.

Shelvy mengungkapkan saat ini terdapat 311 lintasan, di mana 70% di antaranya merupakan lintasan perintis. Guna mendukung keberlanjutan pelayanan ASDP, perusahaan memastikan keseimbangan layanan baik lintasan perintis maupun komersial.

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyampaikan amanatnya setelah mengakuisisi PT Jembatan Nusantara. Ia mengatakan langkah akuisisi ini membuat ASDP menjadi operator penyeberangan terbanyak di Indonesia bahkan di dunia.

Melalui akuisisi tersebut, sambung Erick, ASDP mendapatkan tambahan sebanyak 53 unit armada dan mengoperasikan 6 lintasan Long Distance Ferry (LDF). Ia menilai sebagai negara kepulauan, peningkatan fasilitas dan pelayanan dari industri perkapalan, pelabuhan, maupun penyeberangan, merupakan sebuah keharusan.

Hal ini juga selaras dengan arahan Presiden RI Joko Widodo dalam peningkatan akses layanan penyeberangan.

"Kita berharap akuisisi ini tak sekadar menambah portofolio perusahaan, melainkan juga mampu meningkatkan daripada kontribusi ASDP kepada negara, dan utamanya untuk masyarakat," tuturnya.

Sebagai informasi, sebelum akuisisi ASDP telah memiliki 166 unit kapal. Setelah akuisisi, jumlah tersebut bertambah menjadi 219 unit kapal sehingga membuat ASDP menjadi operator penyeberangan dengan jumlah kapal ferry terbanyak di Indonesia sekaligus dunia.



Simak Video "Lonjakan Penumpang di Merak Diprediksi Terjadi pada 31 Desember"
[Gambas:Video 20detik]
(ega/ega)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT