Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan tingkat pengangguran dan kemiskinan di Indonesia sudah turun. Hal ini didorong oleh pemulihan ekonomi yang sangat cepat di tahun 2022.
Menurutnya, pengangguran di Indonesia sempat naik jumlahnya saat pandemi yaitu berada di level 7,1%, namun kini sudah turun jadi 5,9%. Begitu juga kemiskinan, saat pandemi tingkat orang miskin di Indonesia melonjak ke level 10,2%, namun kini kembali menjadi satu digit saja di kisaran 9,5%.
"Semua pemulihan accros the board di Indonesia, di seluruh pulau, daerah, dan seluruh sektor ini berhasil menurunkan level pengangguran dari 7,1% ke 5,9%, dan kemiskinan turun juga dari 10,2% ke 9,5%," papar Sri Mulyani dalam keterangan pers virtual usai melakukan Rapat Paripurna soal APBN 2023, Senin (16/1/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sri Mulyani memaparkan beberapa sektor usaha yang sempat anjlok di masa pandemi kini sudah tancap gas pertumbuhannya. Misalnya sektor transportasi yang pernah terkontraksi hingga 15% kini sudah kembali tumbuh 21%. Ada juga sektor akomodasi dan makanan minuman yang sempat terkontraksi hingga 10% kini sudah tumbuh di level 11,3%.
Secara regional semua pulau dan daerah di Indonesia menurut Sri Mulyani sudah mengalami pemulihan ekonomi yang pesat di 2022. Sumatera tumbuh 4,71%, Kalimantan tumbuh 5,67%, Sulawesi tumbuh 8,24%, Maluku tumbuh 7,51%, dan Jawa tumbuh 5,76%.
Bahkan di Bali dan Nusa Tenggara yang pernah alami tekanan cukup berat di 2020 karena ekonominya ambruk ditinggal wisatawan di tengah pengetatan COVID-19, kini sudah tumbuh kembali ekonominya secara regional di level 6,69%.
Hal-hal semacam ini yang mendongrak ekonomi Indonesia bertumbuh dengan pesat. Bahkan, Sri Mulyani menyebutkan ekonomi Indonesia sudah tumbuh lebih besar dibandingkan masa sebelum pandemi.
"Ini lah yang sebabkan Indonesia ini level GDP-nya 6,6% di atas pre-pandemic, di atas capaian kita di 2019. ini prestasi yang sangat baik," kata Sri Mulyani.
(hal/dna)