Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan saat ini pertumbuhan ekonomi Indonesia masih dalam posisi yang baik. Dia mengungkapkan tahun 2022 pertumbuhan ekonomi bisa di kisaran 5,2% hingga 5,3%.
Menurutnya ekonomi Indonesia di 2022 memiliki prestasi yang cukup baik. Apalagi di kuartal III 2022 ekonomi RI bisa tumbuh 5,72% di tengah pandemi dan perlambatan ekonomi di sejumlah negara.
"Ini sebuah prestasi yang sangat baik sekali, karena di kuartal III kita bisa tumbuh 5,72%. Bandingkan dengan negara-negara lain," kata dia dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kepala Daerah dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompida), Selasa (17/1/2023).
Dia menyebutkan meskipun mampu melalui tahun turbulensi ekonomi di 2022 dengan baik, Indonesia harus tetap hati-hati dan waspada. Sebab di 2023 masih menjadi tahun ujian bagi ekonomi global.
"Semuanya harus hati-hati, harus bekerja keras semuanya mendeteksi informasi-informasi dan data-data yang ada di lapangan. Sehingga jangan sampai kita keliru membuat kebijakan. Sekecil apapun kebijakan itu harus berbasis pada data dan fakta-fakta di lapangan," ujar dia.
Jokowi juga mengapresiasi kerja keras semua pihak, baik pusat maupun daerah, sehingga pandemi COVID-19 di tanah air dapat dikendalikan dan pertumbuhan ekonomi dapat terjaga.
"Alhamdulillah, pandemi berhasil kita kelola dan kita kendalikan dengan baik, dan stabilitas ekonomi juga bisa kita manage, kita pertahankan sehingga berada pada posisi yang sangat baik. Ini berkat kerja keras kita semuanya," jelasnya.
Presiden mencontohkan, tingkat vaksinasi COVID-19 di Indonesia mencapai 448 juta dosis suntikan. Presiden mengakui, penyuntikan 448 juta dosis vaksin tersebut bukan pekerjaan yang mudah, namun hal tersebut dapat dilakukan berkat dukungan berbagai elemen bangsa.
"Menyuntik 448 juta suntikan bukan barang yang gampang, tapi karena TNI juga ikut, Polri juga ikut, seluruh gubernur, bupati, wali kota, sampai ke tingkat RT/RW semuanya ikut. Itu yang menyebabkan kita bisa menyelesaikan COVID-19 dengan baik," ujarnya.
Presiden pun mengibaratkan penanganan pandemi di tanah air bak gaya permainan sepak bola total football, di mana semua elemen mengambil peran. "Kita ini betul-betul total football saat itu, pontang-panting semuanya lari ke sana ke mari karena kita memang ingin COVID-19 bisa kita selesaikan," ujarnya.
(kil/das)