Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengungkap realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sektor kelautan dan perikanan tembus Rp 1,87 triliun. Menurutnya, capaian ini merupakan yang tertinggi sejak 2014 lalu.
"Realisasi PNBP KKP sebesar Rp 1,87 triliun. Ini pencapaian tertinggi selama ini dari tahun 2014," tutur Trenggono, dalam rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI, Selasa (17/1/2023).
Dalam paparan yang ditunjukkan, PNBP tahun ini melesat dari tahun sebelumnya yakni sebesar Rp 995,74 miliar. PNBP pada 2021 itu juga lebih tinggi dari tahun 2020 yakni sebesar Rp 857,30 miliar.
PNBP sektor kelautan dan perikanan tahun 2022 ini terdiri dari pajak sumber daya perikanan sebesar Rp 1,1 triliun. Kemudian PNBP sumber daya alam Rp 629 miliar dan PNBP BLU sebesar Rp 48,99 miliar.
Dalam kesempatan itu juga disampaikan capaian rata-rata nilai tukar pelaku usaha telah meningkat, yakni sebesar 106,46 untuk Nilai Tukar Nelayan (NTN) dan 104,4 untuk Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPI).
Nilai ekspor produk perikanan mencapai US$5,71 miliar atau setara Rp 84,60 triliun. Angka itu atau meningkat 10,66% dibandingkan periode yang sama tahun 2021. Untuk tahun 2023, Trenggono menargetkan mencapai US$5,71 miliar (Rp84,60 triliun) atau meningkat 10,66 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2021.
"Ekspor hasil perikanan bisa mencapai US$ 7,66 miliar," ujarnya dalam rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI, Selasa (17/1/2023).
Dalam paparannya, indikator kinerja utama KKP 2023 selain itu adalah, target Produk Domestik Bruto (PDB) Perikanan mencapai 5% sampai 6%. Trenggono juga menargetkan produksi perikanan Indonesia mencapai 30,58 juta ton per tahun.
Simak Video "Kadin Dorong Anak Muda Bisnis Sektor Pertanian dan Perikanan"
[Gambas:Video 20detik]
(ada/zlf)