Tencent Holdings, perusahaan gim digital besar asl China terus melakukan gerakan anti korupsi di dalam internal perusahaan. Baru-baru ini, Tencent mengumumkan pihaknya baru saja memecat lebih dari 100 karyawan karena diketahui melakukan penyuapan dan penggelapan di tahun 2022.
Tencent juga dilaporkan memblokir 23 perusahaan untuk melakukan kerja sama bisnis karena ada indikasi korupsi.
Dilansir dari South China Morning Post, Selasa (17/1/2023), pendiri sekaligus CEO Tencent Pony Ma Huateng menyebut korupsi karyawan terjadi secara menakjubkan. Maka dari itu dia berjanji akan melakukan peningkatan investigasi anti korupsi di internal perusahaannya.
"Tencent akan meningkatkan investigasi anti-korupsi menjadi lebih pintar dan berbasis digital," kata Pony Ma.
Dia menyatakan sebagian besar masalah dugaan korupsi tingkat rendah sudah dapat ditemukan melalui analisis data selama audit internal. Dia juga menegaskan perusahaan akan terus meningkatkan penyelidikan tahun ini.
Lebih dari 10 karyawan yang dipecat juga dilaporkan ke polisi atas dugaan kejahatan. Dalam satu kasus, mantan pekerja produksi Zhang Meng dijatuhi hukuman tiga tahun penjara. Sementara pekerja bernama Li Zengwang telah dipenjara selama dua tahun imbas dari laporan Tencent.
Korupsi internal yang dilakukan di internal Tencent sendiri tampak lebih parah daripada tahun 2021. Di tahun tersebut Tencent memecat 70 staf dan memasukkan 13 perusahaan ke dalam daftar hitam dalam kampanye anti korupsinya.
Kampanye anti korupsi sebetulnya sudah masif dilakukan oleh Tencent sejak tahun 2019. Tencent selalu mengambil sikap 'tanpa toleransi' terhadap perilaku korupsi dan segala macam bentuknya.
"Kami tidak akan pernah lagi mempekerjakan orang yang terlibat kasus korupsi", kata Pony Ma.
(hal/dna)
