Sejumlah perusahaan teknologi besar dunia melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) karena kekhawatiran resesi. Hanya Apple satu-satunya yang belum mengumumkan kabar tersebut.
Beberapa perusahaan teknologi besar yang telah melakukan PHK adalah Microsoft, Amazon, Meta dan Alphabet. Sementara Apple, tercatat tidak meningkatkan perekrutan karyawan selama dua tahun terakhir dan belum mengumumkan PHK.
"Apple tumbuh jauh lebih lambat selama pandemi. Perekrutan Apple selama beberapa tahun terakhir mengikuti tren umum yang sama sejak 2016," tulis CNBC, dikutip Kamis (19/1/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Per September 2022, Apple memiliki 164.000 karyawan yang mencakup karyawan korporat dan staf ritel untuk tokonya. Jumlah itu hanya naik 6,5% dari periode yang sama 2021.
Sementara perusahaan teknologi lain, melakukan PHK dengan alasan mengencangkan ikat pinggang untuk menghadapi kondisi ekonomi makro dan kemungkinan resesi di masa depan. Hal itu mereka lakukan setelah melakukan perekrutan besar-besaran selama dua tahun terakhir.
Adanya pandemi COVID-19 sampai harus lockdown membuat penggunaan internet sangat penting bagi banyak orang hingga meningkatkan bisnis bagi perusahaan teknologi. Dikarenakan penjualan dan laba terus meningkat pada 2021, perusahaan menambah jumlah karyawan sangat besar dan sekarang pertumbuhan melambat sehingga perusahaan harus menyesuaikannya lagi.
Pada Rabu (18/1), Microsoft mengumumkan akan PHK 11.000 karyawan atau mengurangi 5% tenaga kerjanya. Amazon juga melakukan PHK yang berdampak kepada 18.000 karyawan.
"Selama COVID, prioritas pertama kami adalah melakukan penskalaan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan sekaligus memastikan keselamatan karyawan kami. Saya sangat bangga dengan kerja tim selama periode ini," kata Kepala Ritel Amazon Doug Herrington dalam memo kepada karyawan.
Microsoft dan Amazon bergabung dengan Alphabet dan Meta yang telah lebih dulu melakukan PHK. Alphabet memang tidak memangkas banyak karyawan seperti perusahaan besar lainnya, tetapi dalam beberapa minggu terakhir telah mengurangi 240 posisi di Verily, divisi ilmu kesehatan, dan memberhentikan 40 di Intrinsic atau sebuah divisi robotika.
"Sementara pemotongan Alphabet baru-baru ini jauh lebih kecil daripada beberapa perusahaan lain, pertumbuhannya juga sangat besar," tuturnya.
(aid/ara)