Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan ingin mendorong pengusaha agar bisa menjadi champion karena semakin ketatnya persaingan saat ini. Jadi pengusaha dapat saling bekerja sama dan berperan aktif menciptakan iklim usaha yang kondusif untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Airlangga berpesan agar Himpunan Pengusaha KAHMI (HIPKA) mampu memanfaatkan domestik market dan mendorong daya saing produk dalam negeri. Pengusaha diminta berpartisipasi dalam program FLPP rumah subsidi, menjadikan pasar modal sebagai sumber pembiayaan dan investasi.
Ditambahkannya, pada 2022 ekspor tumbuh 29,4%, impor tumbuh 25,37%. Sementara tahun 2023 diproyeksikan ekspornya naik di 12,8% dan impornya 14,9%.
"Target penyaluran KUR pada 2023 menjadi Rp 460 triliun. Jumlah ini naik 23,32% dari tahun 2022 sebesar Rp 373 triliun. Kenaikan alokasi KUR ini juga membuat jatah KUR perbankan tumbuh signifikan tahun ini," ungkapnya Airlangga.
Sementara itu Ketua Umum Himpunan Pengusaha (BPP) Himpunan Pengusaha KAHMI (HIPKA) Kamrussamad mengapresiasi capaian pemerintah dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.
"Pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan pengurangan angka kemiskinan menjadi concern kita. Dan kita ingin dunia usaha, khususnya HIPKA bisa bersama-sama mendorong supaya pertumbuhan ekonomi berkualitas," terang Kamrussamad.
Kamrussamad menambahkan, HIPKA juga menyampaikan aspirasi kepada pemerintah terhadap beberapa target di sektor ekonomi prioritas. Seperti penyaluran kredit usaha rakyat (KUR), pencapaian rumah subsidi, penguatan reformasi industri kesehatan, penyelesaian masalah-masalah pertambangan, dan bagaimana industri konsumsi tanah air untuk reborn.
"Termasuk industri di ketahanan pangan, berkaitan industri pupuk, dan swasembada pangan kita. Kita sudah mendapatkan arahan dan pandangan dari Kemenko Perekonomian," beber Kamrussamad.
Anggota DPR Komisi XI tersebut juga memaparkan, kinerja pemerintah dalam merumuskan arah dan kebijakan ekonomi adaptif di tengah ancaman resesi global merupakan prestasi yang layak diapresiasi. Sehingga, kata Kamrussamad, itu dapat terlihat dari pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih tinggi dari negara negara maju, pengendalian Inflasi lebih stabil, neraca perdagangan surplus US$ 54,46 miliar sepanjang 2022. Kinerja ekspor Tumbuh 29,4% tahun 2022.
(fdl/fdl)