Demi membangkitkan sektor ekonomi pariwisata, pemerintah menggelar 'karpet merah' bagi turis asing untuk berwisata di Indonesia. Turis dari semua negara tanpa terkecuali akan diterima di Indonesia.
Ajakan untuk plesir ke Indonesia ditujukan kepada para wisatawan asing, termasuk turis China. Namun, seperti diketahui bersama, China sedang diterjang virus COVID-19 besar-besaran.
"Kita membuka untuk turis semua negara, tanpa kecuali. Termasuk China. Silakan," ujar Jokowi usai melakukan kunjungan di Kawasan Wisata Bunaken, Jumat (20/1/2023).
Jokowi memprediksi pada Februari nanti Indonesia bakal kebanjiran turis dari negeri tirai bambu. Khususnya di Manado, Sulawesi Utara.
"Saya melihat di awal Februari ini akan berbondong-bondong ramai turis Tiongkok masuk ke Manado dan Sulut," ungkap Jokowi.
Demi menerima turis, Jokowi juga sudah memperbaiki infrastruktur di Manado untuk mendukung pariwisata. Dia mengungkapkan saat ini sudah ada 50 homestay yang disiapkan untuk mengakomodasi para turis asing.
Sementara, menjawab kekhawatiran turis China membawa virus COVID-19, Jokowi menjelaskan mereka akan melewati pengecekan ketat oleh pihak berwenang sebelum datang ke Indonesia. Alhasil, warga China yang bisa ke luar negeri hanya yang benar-benar sehat dan tidak membawa virus.
Di Indonesia pun, Jokowi menyatakan kekebalan terhadap COVID-19 di Indonesia sudah tinggi. Jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan dengan adanya kedatangan turis-turis asing.
"Paling penting memang protokol kesehatan tapi di Tiongkok sendiri yang keluar sudah dicek di negara mereka, nggak perlu khawatir. Kedua imunitas kita ini sudah di posisi kekebalan komunitas baik di level 98,5%," kata Jokowi.
(hal/hns)