Warga AS Pusing Harga Telur Naik Gila-gilaan, Minta Biang Keroknya Diusut!

ADVERTISEMENT

Warga AS Pusing Harga Telur Naik Gila-gilaan, Minta Biang Keroknya Diusut!

Ilyas Fadilah - detikFinance
Sabtu, 21 Jan 2023 16:14 WIB
Harga telur di Amerika Serikat 81% dalam 12 minggu terakhir tahun ini. Hal ini disebabkan karena adanya wabah burung dan melonjaknya biaya pakan.
Harga telur di Amerika Serikat (AS) melambung tinggi. Warga pun meminta pemerintah mengusut tuntas biang keroknya/Foto: Matthew Hatcher/Getty Images
Jakarta -

Lembaga Perlindungan Konsumen Amerika Serikat (AS) atau The Federal Trade Commission (FTC) diminta menyelidiki tingginya harga telur ayam. Warga AS mengeluarkan uang lebih banyak untuk membeli kebutuhan pokok ini.

Regulator, petani hingga industri di AS kerap berdebat soal kekuatan perusahaan besar dalam menetapkan harga yang berpengaruh ke konsumen. COntohnya ketika daging sapi meroket tahun 2021 lalu.

Kekhawatiran terbaru adalah harga telur yang meroket 138% pada bulan Desember dibanding tahun sebelumnya. Melansir Reuters, Sabtu (21/1/2023) harga telur di AS kini US$ 4,25 per lusin atau Rp 63.750 (kurs Rp 15.000).

Department pertanian AS (USDA) menuding wabah flu burung sebagai biang kerok tingginya harga telur. Tetapi Farm Action meminta regulator antimonopoli AS juga harus memeriksa rekor laba tertinggi di perusahaan telur kelas kakap.

Cal-Maine Foods (CALM.O), yang mengendalikan 20% pasar telur eceran, melaporkan penjualan triwulanan naik 110% dan laba kotor naik lebih dari 600% dibandingkan triwulan yang sama pada tahun fiskal sebelumnya.

Perusahaan menunjukkan adanya penurunan pasokan telur secara nasional karena flu burung yang menaikkan harga sebagai alasan rekor penjualannya. Namun perusahaan tidak memiliki tes flu burung yang positif di salah satu peternakannya.

Produksi telur AS sekitar 5% lebih rendah pada bulan Oktober dibandingkan tahun lalu, dan persediaan telur turun 29% pada bulan Desember dibandingkan dengan awal tahun berdasarkan data USDA terbaru. Tetapi mungkin tidak menjelaskan rekor- harga tinggi, kata Basel Musharbash, seorang pengacara di Farm Action.

"Kami ingin FTC menggali dan melihat apakah konsumen dicungkil harganya," kata Musharbash. Sementara itu FTC menolak berkomentar.

(hns/hns)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT