Deretan E-commerce yang Tutup di RI: Dari Rakuten hingga Terbaru JD.ID

Deretan E-commerce yang Tutup di RI: Dari Rakuten hingga Terbaru JD.ID

Aulia Damayanti - detikFinance
Senin, 30 Jan 2023 13:43 WIB
Online payment. Hands of woman using mobile smartphone and laptop computer for online shopping.
Foto: Getty Images/iStockphoto/oatawa
Jakarta -

Perusahaan layanan belanja online yang memutuskan untuk setop operasional di Indonesia kian bertambah. Terbaru, terjadi pada perusahaan joint venture JD.COM yakni JD.ID.

Head of Corporate Communications & Public Affairs JD.ID, Setya Yudha Indraswara menjelaskan salah satu alasan JD.com mengehentikan JD.ID adalah karena akan fokus untuk pada pembangunan jaringan rantai pasok lintas-negara. Hal ini dilakukan untuk mengembangkan pasar internasionalnya.

1. Rakuten

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rakuten Belanja Online memastikan pergi dari Indonesia pada 1 Maret 2016 silam. Tidak dijelaskan secara jelas apa alasan kepergian Rakuten ini.

Namun, saat itu dipastikan bagi pelanggan yang sudah terlanjur bertransaksi di Rakuten tak perlu khawatir. Sebab semua pesanan dengan pembayaran terkonfirmasi akan tetap berjalan sesuai pada metode pembayaran dan perkembangan.

ADVERTISEMENT

"Jika pembayaran Anda telah dikonfirmasi, penjual akan dapat memenuhi pesanan Anda. Jika Anda belum menerima pesanan, silahkan hubungi pusat layanan Rakuten Belanja Online," lanjut e-commerce yang berasal dari Jepang tersebut, dalam keterangan tertulis pada Jumat (12/2/2016).

2. Blanja.com

Layanan e-commerce hasil joint venture Telkom dan eBay yaitu blanja.com ditutup per 1 September 2020. Berdasarkan pengumuman di situs blanja.com disebutkan penutupan ini karena adanya perubahan strategi bisnis di BLANJA.com. Oleh karena itu terhitung 1 September 2020 seluruh kegiatan pembelian di BLANJA akan dihentikan.

3. Qlapa

Platform jualan online khusus kerajinan tangan Indonesia, Qlapa, resmi menghentikan layanannya pada 2019 lalu setelah 4 tahun beroperasi.

"Hampir 4 tahun yang lalu, kami memulai Qlapa dengan misi memberdayakan perajin lokal. Banyak pasang surut yang kami alami dalam perjalanan yang luar biasa ini. Kami sangat berterima kasih atas semua tanggapan positif dari para penjual, pelanggan, dan media. Dukungan yang kami terima sangat luar biasa dan membesarkan hati," tulis manajemen Qlapa merilis pernyataan di situs resminya.

4. Sorabel

Startup e-commerce fesyen Sorabel telah menghentikan operasional efektif per 30 Juli 2020 lalu. Dalam surat para pemimpin ke karyawan, dijelaskan bahwa perusahaan telah melakukan usaha terbaik untuk menyelamatkan perusahaan. Namun dengan berat hati harus menempuh jalur likuidasi.

"Oleh karena proses likuidasi yang ditempuh, hubungan kerja harus berakhir di tahap ini untuk semua orang tanpa terkecuali, tepatnya efektif di tanggal 30 Juli 2020. Saya yakin tidak ada satunya pun orang yang berharap hal ini untuk terjadi," tulis surat tersebut.

5. Bananas

Melalui Instagram @bananasindonesia, manajemen Bananas menyampaikan dengan berat hati bahwa Bananas akan berhenti beroperasi karena unit ekonomi bisnisnya yang dinilai tidak berjalan dengan baik. Bananas mulai beroperasi pada Januari 2022 dan seiring dengan pengumuman ini berarti hanya beroperasi sekitar 10 bulan.

"Dari lubuk hati yang terdalam, kami ingin terus melayani pelanggan setia kami. Namun, setelah beroperasi selama berbulan-bulan sambil terus melakukan eksperimen dengan berbagai bagian bisnis, kami tidak dapat melihat bagaimana unit ekonomi dapat bekerja," kata manajemen dikutip dari Instagram, Senin (17/10/2022)

6. Elevenia

Situs belanja online Elevenia menutup layanan marketplace per 1 Desember 2022. Dikutip dari laman resmi elevenia.co.id terpasang pengumuman penutupan tersebut.

"Efektif per hari ini kami menutup layanan www.elevenia.co.id. Terima kasih telah menjadi mitra kami selama ini," tulisnya, dikutip Selasa (13/12/2022).

Sekadar informasi Elevenia ini adalah marketplace yang diluncurkan pada Maret 2014. Dikutip dari smesta.kemenkopukm.go.id Elevenia dinaungi oleh operasi PT XL Planet yang merupakan perusahaan patungan antara PT XL Axiata Tbk dan SK Planet dari Korea Selatan.

7. JD.ID

Terbaru, JD.ID, layanan belanja daring atau e-commerce menyampaikan kabar kurang mengenakan. Perusahaan akan menutup total layanannya di Indonesia.

Perusahaan mengumumkan kabar tersebut melalui laman resmi perusahaan JD.ID. Pengumuman itu muncul pada hari ini.

Dalam pengumuman itu tertera bahwa bahwa seluruh layanan JD.ID akan secara efektif berhenti pada 31 Maret 2023. Selain itu per 15 Februari 2023 JD.ID akan menyetop terima pesanan.



Simak Video "JD.ID PHK Massal Sekitar 200 Karyawan"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads