Top! RI Buka Hipermarket di Arab Saudi Tahun Ini

Top! RI Buka Hipermarket di Arab Saudi Tahun Ini

Almadinah Putri Brilian - detikFinance
Selasa, 31 Jan 2023 16:52 WIB
woman hand hold shopping cart with Abstract blur supermarket aisle background
Ilustrasi/Foto: Getty Images/iStockphoto/Kwangmoozaa
Jakarta -

Kementerian Perdagangan (Kemendag) berencana membuka hipermarket di Arab Saudi. Hal ini merupakan salah satu cara Indonesia untuk meningkatkan perjanjian dagang dengan Arab Saudi.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Didi Sumedi menuturkan bahwa ia menargetkan untuk membuka hipermarket di Arab Saudi tahun ini.

"Kalau target sih inginnya pokoknya tahun ini ya, sudah bisa mulai," tuturnya di Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat, Selasa (31/1/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dirinya menjelaskan bahwa saat ini masih dalam tahap merealisasikan pembukaan hipermarket di Arab Saudi dan menentukan lokasinya. Adapun lokasi hipermarket tersebut akan ada di Mekah, Madinah, dan Jeddah.

Lebih lanjut, dalam membangun hipermarket ini tentunya terdapat berbagai peraturan yang harus dipenuhi, salah satunya peraturan terkait izin tempat. "Kan kita juga akan menggandeng pengusaha setempat supaya nanti memudahkan proses perizinan di sana. Jadi kerja sama, sifatnya nggak stand alone," paparnya.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya diberitakan, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan terbang ke Arab Saudi untuk melanjutkan misi dagang di kawasan Timur Tengah. Pria yang akrab dipanggil Zulhas ini mengaku bahwa selama ini cukup sulit untuk membuat perjanjian dagang dengan Arab Saudi.

"Besok saya akan datang ke sana kita usahakan untuk membuka gerai seperti hipermart di Mekah, Madinah dan Jeddah agar nanti para UMKM kita bisa kirim barang ke sana dengan mudah," ungkapnya dalam sambutannya di Pembukaan Rapat Kerja Bappebti, di Kementerian Perdagangan, Kamis (19/1/2023) lalu.

Hipermarket adalah bentuk pasar modern yang sangat besar, dalam segi luas tempat dan barang-barang yang diperdagangkan.

Zulhas menjelaskan misi dagang ke Arab Saudi merupakan titah dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meminta untuk memperluas kerja sama dagang ke kawasan Timur Tengah. Sebelumnya pihaknya juga telah menyambangi India untuk memperluas kerja sama dagang.

"Arahan bapak presiden agar kita mengembangkan pasar pasar yang baru selain pasar tradisional. Oleh karena itu besok pagi saya akan ke Timur Tengah melanjutkan misi bisnis yang pada waktu itu kita lakukan ke India. Nah besok saya akan pertemuan hari Senin dengan kementerian perdagangan Arab Saudi," jelasnya.

Masuknya pelaku usaha Indonesia ke Arab Saudi sebenarnya bukan baru pertama kali di lakukan. Sebelumnya, lewat sejumlah perusahaan pelat merah atau Badan Usaha Milik Negara (BUMN), penetrasi Indonesia di tanah arab sudah menyentuh banyak sektor, salah satunya adalah industri jasa keuangan.

Salah satunya seperti yang dilakukan BNI. Warga RI pemilik rekening BNI misalnya, bisa mendapat banyak kemudahan saat berkunjung ke tanah suci. Karena, selain bisa dipakai di Saudi juga proses pengiriman uang dari Saudi ke Indonesia menggunakan Bank BNI relatif aman, cepat (jarang trouble) dibanding ATM bank lain.

Layanan keuangan yang memudahkan warga RI di Arab Saudi tentu jadi nilai tambah bagi Indonesia, mengingat banyak warga Indonesia yang datang ke Arab Saudi untuk berbagai tujuan dari mulai wisata, bekerja hingga beribadah haji dan umrah.

"Walaupun dekat Arab Saudi dengan Indonesia itu tapi dagangnya itu besaran dengan Thailand dan Vietnam. Kita ini masih dilihat dipandang sebelah mata padahal yang banyak datang ke sana itu orang kita yang pakai orang kita, yang belanja orang kita, duitnya dari kita," lanjutnya.

(ara/ara)

Hide Ads