Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) masih belum usai. Kali ini, platform transfer uang PayPal akan PHK 2.000 karyawan atau sekitar 7% dari total karyawan.
Hal ini disampaikan oleh Presiden dan CEO PayPal Dan Schulman dalam keterangan tertulisnya. PHK ini dilakukan untuk membatasi pengeluaran yang datang karena inflasi tinggi yang memukul daya beli para konsumen serta adanya ancaman resesi.
"Sementara kami telah membuat kemajuan substansial dalam menyesuaikan struktur biaya kami dan memfokuskan sumber daya kami pada prioritas strategis inti kami, kami memiliki lebih banyak pekerjaan yang harus dilakukan," ungkap Dan dalam keterangan tertulis, dikutip dari PayPal, Rabu (1/2/2023).
"Kita harus terus berubah seiring berkembangnya dunia kita, pelanggan kita, dan lanskap persaingan kita. Mengatasi perubahan ini mengharuskan kami membuat keputusan sulit yang akan mempengaruhi beberapa kolega kami," lanjutnya.
Schulman tidak menyebutkan divisi atau wilayah operasional mana yang akan berdampak dari adanya PHK ini. Namun, ia mengatakan bahwa pihaknya akan menginformasikan karyawan yang terdampak dalam beberapa minggu ke depan.
Saham PayPal, yang turun 60% tahun lalu, naik sekitar 2% dalam perdagangan siang kemarin. "Serupa dengan perusahaan teknologi lainnya, PayPal berusaha memposisikan dirinya secara finansial dan strategis, bersiap menghadapi perlambatan ekonomi," kata analis di Wedbush Moshe Katri, dikutip Reuters, Rabu (1/2/2023).
Adanya PHK di PayPal menambah daftar panjang perusahaan di industri teknologi. Sebelumnya, Google mengumumkan PHK pada 12.000 pekerja, Microsoft mengumumkan PHK pada 10.000 karyawan, dan Salesforce mengumumkan rencana untuk memberhentikan 7.000 pekerja.
Lihat juga Video: Badai PHK Menyapu Perusahaan Teknologi Raksasa AS