Inflasi Kotabaru 7,78%, Paling Tinggi Se-Indonesia

ADVERTISEMENT

Inflasi Kotabaru 7,78%, Paling Tinggi Se-Indonesia

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Rabu, 01 Feb 2023 14:15 WIB
Ilustrasi Inflasi
Foto: Shutterstock
Jakarta -

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka inflasi Januari 2023 sebesar 5,28% secara tahunan. Kepala BPS Margo Yuwono menjelaskan indeks harga konsumen per Januari 2023 sebesar 113,98.

Dia menyebutkan dari 90 kota secara tahunan ada 26 kota yang inflasinya tercatat lebih rendah dibandingkan inflasi nasional. "64 kota inflasinya lebih tinggi dari inflasi nasional," kata dia dalam konferensi pers, Rabu (1/2/2023).

Dia mengungkapkan inflasi tertinggi terjadi di Kotabaru. Ini merupakan yang tertinggi dari 90 kota yang disurvei BPS.

Komoditas penyumbang inflasi di Kotabaru adalah tarif angkutan udara, bahan bakar rumah tangga, bensin, beras, rokok kretek filter hingga bawang merah.

Dia menjelaskan menurut pulau, inflasi tertinggi terjadi di Sumatera, tepatnya Kota Bukittinggi yang mencapai 7,17%. Lalu di Pulau Jawa paling tinggi di Bandung dengan inflasi 7,37%. "Di Kalimantan ini tertinggi di Kotabaru yang inflasinya mencapai 7,78%," ujar dia.

Sedangkan di Maluku Papua, inflasi tertinggi terjadi di Manokwari yaitu 6,08%. Lalu inflasi terendah terjadi di Sorong.

Kemudian untuk Bali dan Nusa Tenggara inflasi tertinggi terjadi di Kupang yang mencapai 7,08%.

Secara tahunan inflasi keseluruhan terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran.

Mulai dari kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 5,82%, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,07%, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 3,62, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 4,28%, kelompok kesehatan sebesar 3,04% kelompok transportasi sebesar 13,91%.

Kemudian untuk kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 2,87%, kelompok pendidikan sebesar 2,8%, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 4,46% dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 6,15%. Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,22%.

(kil/das)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT