Pakistan Beri Sinyal Setuju Jadi 'Pasien' IMF

ADVERTISEMENT

Pakistan Beri Sinyal Setuju Jadi 'Pasien' IMF

Ilyas Fadilah - detikFinance
Sabtu, 04 Feb 2023 17:31 WIB
Shehbaz Sharif terpilih sebagai Perdana Menteri Pakistan usai Imran Khan dilengserkan lewat mosi tidak percaya. Sharif terpilih dengan 174 suara di parlemen.
Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif/ Foto: AP Photo
Jakarta -

Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif memberi sinyal setuju terhadap syarat dana talangan Dana Moneter Internasional atau IMF (International Monetary Fund). Meski persyaratannya sulit, Pakistan tetap setuju demi melawan krisis ekonomi.

Delegasi IMF mendarat di Pakistan pada hari Selasa untuk pembicaraan terakhir. Tujuannya adalah menghidupkan kembali bantuan keuangan yang terhenti selama berbulan-bulan.

Melansir dari CNA, Sabtu (4/2/2023), Pakistan berusaha bertahan melawan kenaikan pajak dan pemotongan subsidi yang diminta oleh IMF. Apalagi kondisinya menjelang pemilihan umum pada Oktober nanti.

"Saya tidak akan merinci tetapi hanya akan mengatakan bahwa tantangan ekonomi kita tidak terbayangkan. Kondisi yang harus kita setujui dengan (persyaratan) IMF yang sifatnya di luar imajinasi. Tapi kita harus setuju dengan kondisinya," kata Sharif.

Perekonomian Pakistan berada dalam kesulitan parah, dilanda krisis neraca pembayaran karena upaya untuk membayar utang luar negeri. Negara ini juga dilanda kekacauan politik dan keamanan yang memburuk.

Cadangan devisa turun lagi minggu ini menjadi US$ 3,1 miliar, yang menurut para analis akan cukup untuk menutupi impor kurang dari tiga minggu. Sementara rupee berada pada rekor terendah terhadap dolar AS.

Populasi terbesar kelima di dunia tidak lagi mengeluarkan surat kredit, kecuali untuk makanan pokok dan obat-obatan. Hal ini menyebabkan penumpukan ribuan peti kemas di pelabuhan Karachi yang diisi dengan stok yang tidak lagi mampu dibeli negara.

Data pada hari Rabu menunjukkan inflasi tahun-ke-tahun telah meningkat ke level tertinggi dalam 48 tahun. Warga Pakistan semakin berjuang untuk membeli makanan pokok.

"Orang miskin tidak akan mampu bertahan hidup," kata Samina Bhatti saat berbelanja di sebuah pasar di Islamabad.

"Bensin sangat mahal, apa yang akan mereka lakukan, apakah mereka akan mulai berjalan kaki? Seorang pencari nafkah harian tidak mampu membayar sewa rumahnya," katanya.

(hns/hns)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT