Jakarta -
Belakangan ini, bisnis ritel tengah dihadapkan dengan situasi yang cukup sulit. Beberapa di antaranya bahkan menutup tokonya.
Meski demikian, masyarakat tidak perlu panik terkait banyaknya ritel yang tutup. Hal ini karena ritel-ritel tersebut tengah menjalani penyesuaian.
"Jadi ada bagian-bagian tertentu yang baik dan ada bagian-bagian yang memang harus dilakukan penyesuaian untuk dia (ritel) bisa sebesar kemarin," ujar Pakar Bisnis Rhenald Kasali kepada detikcom, Selasa (7/2/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, bisnis ritel itu sangat dinamis. Pasalnya, pada masa tertentu ritel itu sangat menarik karena memberi subsidi dengan harga yang murah untuk menyewa tempat atau menarik pengunjung, tetapi pada masa yang lain biaya operasionalnya besar sehingga bisnis tersebut harus dipindahkan ke tempat yang lain.
"Ada beberapa outlet yang memang sudah tidak menarik tempatnya sehingga diperlukan penyesuaian, tapi masih ada tempat yang masih menarik. Jadi memang diperlukan melakukan penyesuaian-penyesuaian," tuturnya.
Ia pun menuturkan bahwa tutupnya ritel-ritel tidak selalu berdampak negatif. Salah satu sisi positifnya, ritel tersebut melakukan peremajaan.
"Mereka memindahkan atau mengalihkan usahanya. Ketika ada ancaman resesi global, pelaku usaha disarankan untuk memindahkan resources-nya, sumber dayanya ke bidang-bidang usaha yang masih tumbuh dan menutup usaha yang dipegang oleh mereka tidak menghasilkan (keuntungan). Jadi mereka harus memindahkan resources sumber dayanya," ungkapnya.
Salah satu inovasi yang dapat dilakukan supaya suatu ritel dapat bertahan yaitu adanya engagement. Hubungan dua arah dengan pelanggan melalui data ini menjadi sangat penting untuk melakukan inovasi karena melalui data, kita bisa mengetahui perilaku konsumen.
Bersambung ke halaman selanjutnya.
Lihat juga Video: Subsidi Dicabut, Migor Kemasan di Ritel Tasikmalaya Melimpah
[Gambas:Video 20detik]
Senada dengan Rhenald, Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Tauhid Ahmad menyebutkan bahwa tutupnya ritel-ritel ini ada dampak positifnya. Pertama, berkembangnya dunia digital. Kedua, terjadinya pergeseran pertumbuhan ritel di daerah pinggiran DKI Jakarta, seperti Bogor, Bekasi, dan Tangerang.
Lebih lanjut, Tauhid juga menyebutkan beberapa langkah yang dapat dilakukan supaya bisnis ritel dapat terus bertahan. Pertama, mengubah konsep mengikuti perkembangan zaman. Meskipun agak sulit, namun hal tersebut perlu dilakukan agar dapat menarik para pengunjung.
"Desain-desain ritel itu harus diubah konsepnya, sekarang kan orang spendingnya lebih untuk tempat nongkrong, makan dengan teman, keluarga, teman kantor dan sebagainya. Ya ritel juga bisa jadi (tempat) meeting-meeting point, ruang rapat kecil, dan sebagainya, sehingga menjadi ekosistem," tuturnya kepada detikcom.
Kedua, sebisa mungkin lokasinya tidak di pusat kemacetan. Ketiga, berani bermain harga.
"Karena sekarang orang bisa mendapatkan harga terbaik dengan metode e-commerce. Harga-harga yang ada di ritel-ritel itu harusnya bisa bersaing, gimana caranya? Ya contohnya dengan menekan biaya sewa, biaya operasional, dan sebagainya sehingga mereka bisa bersaing," katanya.
Keempat, memfasilitasi acara-acara yang bersifat sosial dan keramaian, contohnya seperti acara musik. Hal ini dilakukan untuk menggaet para pengunjung.
"Ya kalau ada yang masuk kan setidaknya sekian persen pasti ingin makan di situ, ingin belanja dan lain-lain," ucapnya.
Salah satu pengusaha ritel yang cukup sukses melakukan langkah-langkah tersebut adalah PT Trans Retail Indonesia atau Transmart. Transmart telah melakukan berbagai transformasi bisnis untuk mengatasi sejumlah tantangan yang hadir selama pandemi Covid-19.
Transmart melakukan sejumlah inovasi yang dapat menjawab ekspektasi masyarakat akan pemenuhan tidak hanya kebutuhan pokok, namun juga gaya hidup, refreshment, dan pengalaman berbelanja baru dalam satu konsep. Vice President Corporate Communications PT Trans Retail Indonesia Satria Hamid mengatakan, Transmart menjawab perubahan perilaku dan harapan konsumen yang jauh berbeda dibandingkan dengan masa sebelum pandemi dengan berbagai inovasi baru.
Setelah sebelumnya menawarkan konsep 4 in 1 yang memadukan konsep berbelanja, bermain, kuliner dan hiburan untuk keluarga, di tahun 2023 ini Transmart telah menghadirkan Baby Corner yang menyediakan segala kebutuhan anak dengan tampilan yang menarik dan dilengkapi dengan playground untuk buah hati. Konsumen sudah dapat merasakan pengalaman belanja ini di Transmart Emporium dan segera di Transmart Cempaka Putih.
"Nikmati pengalaman belanja di Transmart dan berikan kebahagian bagi buah hati dengan bermain di playground yang kami sediakan, GRATIS dengan hanya berbelanja di Transmart," kata Satria dalam keterangan tertulis, dikutip Selasa (7/2/2023).
Tren kekinian dengan Korean Food, kesadaran akan energi ramah lingkungan, kebutuhan akan event-event tempat masyarakat berkumpul dan mengekspresikan diri serta tren digital e-commerce menjadi area inovasi yang telah dihadirkan maupun sedang dipersiapkan oleh Transmart sebagai kejutan-kejutan yang ditawarkan bagi konsumennya di tengah persaingan yang ketat para peritel Indonesia.
"Kami sudah menghadirkan berbagai inovasi baru bagi konsumen kami, selain itu juga ada banyak kejutan baru yang akan kami berikan dalam waktu dekat," tuturnya.
Selain itu, para konsumen juga dapat menikmati fasilitas diskon dan kemudahan yang ditawarkan oleh Transmart melalui kerjasama Transmart dalam ekosistem CT Corp dengan diskon 10% menggunakan aplikasi bank digital Allo Bank maupun fasilitas bank Mega.