Belakangan ini, harga beras melonjak tinggi. Di sisi lain, minyak goreng program pemerintah Minyakita terpantau langka.
Merespons hal ini, Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa hal tersebut dapat terjadi karena pendistribusiannya yang terganggu mengingat luas wilayah Indonesia yang sangat besar.
"Ya negara ini kan geografisnya bukan geografis yang mudah. Ada 514 kabupaten kota, ada 17 ribu pulau, mendistribusikannya itu kadang-kadang terganggu di lapangan. Entah karena cuaca entah karena kondisi jalan," ucapnya setelah melakukan peninjauan di Pasar Bakti, Medan, Sumatera Utara, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (9/2/2023).
Sebagai informasi, minyak goreng, yaitu Minyakita juga sempat mengalami kelangkaan yang membuat harganya melebihi harga eceran tertinggi (HET) yaitu Rp 14.000/liter. Meski demikian, pemerintah dan produsen telah sepakat untuk menambah volume pasokan minyak goreng sebanyak 50%.
"Sehingga memang perlu ditingkatkan produksinya dan itu diproduksi dari teman-teman pengusaha dari 300.000 ton sebulan diminta 450.000 ton sampai dengan 3 bulan ke depan," kata Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi di Istana Kepresidenan, Senin (6/2/2023) lalu.
Sementara untuk stok beras, saat ini di Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur baru saja mengalami peningkatan. Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya Pamrihadi Wiraryo mengatakan stok beras di pedagang pasar pagi ini sebanyak 15.494 ton. Jika dibandingkan dengan stok pada 5 Februari 2023 lalu hanya 13.000 ton, artinya mengalami penambahan pasokan.
"Stok Pedagang di PIBC per pagi ini sebanyak 15.494 ton plus stock Food Station 6.124 ton, jadi total ada 21.618 ton," ujar Pamrihadi kepada detikcom, Kamis (9/2/2023).
(dna/dna)