Sementara, Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Mohammad Faisal, mengatakan saat Jakarta tak lagi menjadi Ibu Kota Indonesia pada 2024 nanti, Jabodetabek diyakini masih menjadi pusat bisnis di Indonesia.
Karena menurut Faisal, fungsi yang akan pindah ke Kalimantan Timur hanya pemerintahan saja. Tetapi bisnis, menurutnya akan semakin terpusat di Jawa, terutama wilayah Jabodetabek.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Walaupun ibu kota pindah, nanti di sana adalah fungsi pemerintahan saja. Bisnis akan sangat terpusat di Jawa dan Jabodetabek. Jadi pemindahan itu ya butuh berpuluh-puluh tahun. Kita bisa melihat negara yang memindahkan ibu kota, sampai sekarang belum bisa berubah dalam waktu sekejap," ungkapnya.
Untuk pengaruh ke Jakarta sendiri, Faisal juga mengatakan tidak akan mengalami perubahan signifikan. Karena menurutnya, saat itu kesiapan IKN di Kalimantan Timur belum cukup lengkap.
"Kalaupun sudah jadi, satu kota yang sudah besar pun itu juga belum bisa memindahkan fungsi. Butuh berpuluh-puluh tahun tidak akan ada perubahan drastis dalam waktu jangka pendek, apa lagi dibangun dalam satu tahun,"tutupnya.
(ada/fdl)