Biang Kerok Ekspor Gandum dari Ukraina Anjlok Nyaris 100%

Biang Kerok Ekspor Gandum dari Ukraina Anjlok Nyaris 100%

Aulia Damayanti - detikFinance
Selasa, 14 Feb 2023 11:17 WIB
Ukraina dan Rusia Sepakati Perpanjang 120 Hari Ekspor Gandum dari Laut Hitam
Ilustrasi/Foto: DW (News)

Gelap Gulita Tiga Hari

Direktur Departemen Kerjasama Internasional Kamar Dagang dan Industri Ukraina (UCCI) Ukraina, Anna Liubyma mengatakan mati listrik total sempat terjadi selama tiga hari lamanya. Akibatnya laju kinerja perusahaan-perusahaan di negara itu juga menjadi tidak maksimal.

"Jadi blackout ini berlangsung selama tiga hari, jadi jadwal pabrik ini harus menyesuaikan. Karena blackout-blackout ini, perusahaan di Ukraina terkendala," jelasnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anna mencontohkan sektor yang terkendala saat mati listrik total berlangsung, yakni pabrik-pabrik sektor manufaktur.

"Kalau dulu banyak pabrik mereka memanufaktur mesin, alat berat, alat besar, sekarang karena blackout-blackout tersebut mereka tidak bisa bekerja dengan kapasitas penuh. Jadi itu terkendala saat ini," lanjutnya.

ADVERTISEMENT

Tidak hanya itu, pembangkit listrik energi terbarukan di Ukraina juga telah diserang oleh Rusia. Pembangkit listrik tenaga surya itu berada di wilayah Kherson dan menjadi yang terbesar di Eropa.

"Sebelum perang terjadi, pembangkit-pembangkit listrik di Ukraina juga ekspor memasok listrik ke Eropa. Tetapi karena perang itu sudah tidak bisa dilakukan lagi. Jadi kalau dulu di wilayah Kherson itu ada pembangkit listrik surya terbesar di Eropa. Jadi ini untuk sumber energi terbarukan. Tetapi sekarang semua jadi target dan diserang," terangnya.

Serangan yang dilakukan Rusia juga menghambat aktivitas bisnis di pelabuhan laut Ukraina. Saat ini jalur transportasi jalur laut untuk bisnis di Ukraina tersisa hanya tiga pelabuhan.

Ketiga pelabuhan laut itu saja, termasuk dalam kesepakatan Black Sea Grain Initiative. Kesepakatan itu adalah persetujuan antara Rusia dan Ukraina yang dimediasi oleh PBB dan Turki untuk mengurangi dampak krisis pangan global akibat perang antara kedua negara.

"Untuk logistik dan transportasi itu terhambat ya. Berkaitan dengan hal ini hanya ada tiga pelabuhan laut yang beroperasi dan ini karena perjanjian Sea Grain yang ditandatangani di Istanbul pada tanggal 23 Juli dan mulai efektif tanggal 1 Agustus 2022," ujar Anna.

Sebagai informasi, sistem pelabuhan Ukraina mencakup 18 pelabuhan laut, 13 di antaranya terletak di wilayah benua Ukraina, dan 5 pelabuhan terletak di wilayah Krimea yang diduduki sementara. Total kapasitas pelabuhan dan terminal kontinental adalah 313,3 juta ton.

Anna menyebut, belasan pelabuhan laut itu saat ini tidak ada yang beroperasi. Namun, masih ada pelabuhan sungai yang masih membantu pembisnis untuk mengirimkan barang dagangnya.


(ada/eds)

Hide Ads