Cerita Ngenes 'Korban' Sepinya Pasar Tanah Abang Blok G

Cerita Ngenes 'Korban' Sepinya Pasar Tanah Abang Blok G

Ilyas Fadilah - detikFinance
Sabtu, 18 Feb 2023 06:00 WIB
Pasar Tanah Abang Blok G ditinggalkan pedagangnya akibat sepi pengunjung. Kondisi pasar tersebut kini memprihatinkan.
Kondisi Pasar Tanah Abang Blok G.Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Pasar Tanah Abang Blok G sepi bak kuburan, meski masih ada segelintir pedagang yang bertahan. Mayoritas unit kios tutup hingga akhirnya berdebu dan nampak kumuh.

Suasana Bak Kuburan lebih terasa di lantai 2 dan 3. Tak ada pedagang sama sekali, sebagian kini kembali buka lapak di trotoar.

Namun, membuka lapak di trotoar tentu tidak gratis. Salah satu mantan pedagang di Blok G mengaku harus bayar Rp 2 juta kepada preman untuk berjualan di trotoar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dulu saya ada dua lapak di sana (blok G), tapi saya tinggalin gara-gara sepi. Tetep ada biayanya, sekitar Rp 2 juta lah pas awal," katanya kepada detikcom, Jumat (17/2/2023).

Lokasi berjualannya saat ini berada di seberang Pasar Tanah Abang Blok G. Menurutnya harga membuka lapak di trotoar berbeda-beda, berkisar antara Rp 1,5-4 juta.

ADVERTISEMENT

Belum lagi ada biaya tambahan antara Rp 400-600 ribu per bulan. Lalu biaya mingguan setiap Sabtu dan Minggu Rp 5.000.

Hal senada juga disampaikan salah satu pedagang sepatu di Pasar Tanah Abang Blok G. Namun ia enggan pindah ke trotoar karena harus membayar biaya lagi.

"Sebulan berapa coba? Kita baru nyari tempat aja nih bayarnya Rp 1,5 juta. Baru masuknya. Per bulannya Rp 600 ribu. Hariannya ada juga yang ecek-ecek, kadang minta Rp 2 ribu. Tapi kan lumayan. Gitu bingungnya," jelasnya.

Sementara itu, preman yang menjaga lokasi itu menyebut biaya membuka lapak Rp 1,8 juta berlaku tiga bulan. Ia menampik adanya biaya sewa bulanan seperti pengakuan pedagang.

"Nanti sampai Lebaran, atau Mei, saya kasih Rp 1,8 juta. Nanti kalau mau perpanjang atau berhenti (jualan) itu sih terserah," tuturnya.

Jika pedagang ingin memperpanjang, preman tersebut memberikan potongan harga jadi Rp 1,7 juta untuk tiga bulan berikutnya. Ia pun membenarkan adanya biaya Rp 5 ribu setiap hari Sabtu dan Minggu.

Sebelumnya detikcom sudah menelusuri Blok G Pasar Tanah Abang Di lantai dasar Pasar Tanah Abang Blok G kondisinya minim penerangan, gelap, kumuh, berdebu, dan beberapa titik becek.

Hampir tidak ada yang berjualan di Pasar Tanah Abang Blok G lantai dasar bagian tengah. Kios-kios pun tutup tak terawat dan sebagian ditempel surat peringatan pembayaran sewa dari pengelola pasar.

Namun masih ada aktivitas jual beli di kios yang berlokasi di pinggiran yang menghadap ke arah jalan raya. Meskipun aktivitas jual beli di sini tidak terlalu ramai.

Kemudian di lantai 2 dan 3 Pasar Tanah Abang Blok G lebih memprihatinkan. Jalan ke lantai 2 dan 3 digembok, namun masih bisa diakses lewat tangga menuju Masjid.

Tak seperti pasar pada umumnya, suasana di sini sepi sunyi tanpa ada aktivitas jual beli. Nyaris semua lapak terbengkalai begitu saja. Sebagian kios bahkan rusak dan ada yang dipenuhi tumpukan sampah.

Maneken milik pedagang ditinggalkan dan dibiarkan tergeletak. Kondisi lantai cukup kotor serta ada yang ditumbuhi tumbuh-tumbuhan. Instalasi untuk penerangan juga terlihat rusak.

detikcom sudah menghubungi pengelola pasar dalam hal ini PD Pasar Jaya terkait kondisi Pasar Tanah Abang Blok G, namun belum mendapatkan jawaban.

Simak juga Video: Momen Jokowi Ngobrol dengan Pedagang Pasar Tanah Abang Tanpa Masker

[Gambas:Video 20detik]



(hns/hns)

Hide Ads