Luhut ke Profesor di Australia: Indonesia Bukan Banana Republic!

Luhut ke Profesor di Australia: Indonesia Bukan Banana Republic!

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Sabtu, 18 Feb 2023 11:10 WIB
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar menyampaikan paparan pada pertemuan The 4th Indonesia Fintech Summit yang diprakarasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), BI, AFTECH, dan AFPI di Bali, Kamis (10/11/2022). OJK bersama pemerintah dan pelaku industri finansial teknologi berkomitmen terus mendukung peran industri fintech dalam mempromosikan pertumbuhan ekonomi nasional dan mendukung stabilitas keuangan nasional serta memberikan perlindungan optimal kepada masyarakat pengguna layanan fintech serta ekosistemnya. ANTARA FOTO/HO/Humas OJK/wpa/tom.
Menko Luhut Binsar Pandjaitan.Foto: ANTARA FOTO/HUMAS OJK
Jakarta -

Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan belum lama ini berkunjung ke Australia National University. Momentum ini dibagikannya lewat unggahan video pada akun instagram pribadinya @luhut.pandjaitan.

Luhut bercerita, dirinya menekankan kepada para profesor dan peneliti yang bertemu dengannya di sana bahwa Indonesia bukan negara kecil yang lemah alias republik pisang (banana republic).

"We're not banana republic. Indonesia sudah jauh lebih berkembang daripada yang anda tahu sebelumnya. Demikian saya sampaikan kepada mereka bagaimana perekonomian kita pasca pandemi dan gejolak perekonomian global yang tak kunjung usai ini malah tetap tumbuh dan resilien meski banyak negara lain tertekan karena kedua krisis tersebut," ujar Luhut dalam keterangan pada unggahan tersebut, Sabtu (18/2/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, kondisi ini dapat dicapai Indonesia salah satunya karena RI terus berfokus dalam mengembangkan industri hilir. Adapun tujuannya ialah untuk meningkatkan nilai tambah kekayaan alam Indonesia.

Oleh karena itu, ia mengundang para profesor dan peneliti tersebut untuk berkunjung ke Indonesia, bersama dengan rombongan Menteri Perindustrian Australia, Mrs. Madeleine.

ADVERTISEMENT

"Kalian bisa lihat bagaimana industri hilirisasi benar-benar kita bangun dari hulu ke hilir. Selain memberi nilai tambah kepada kekayaan alam Indonesia, kami juga memberi nilai tambah kepada sumber daya manusia Indonesia.

Lebih lanjut Luhut mengatakan, dirinya ingin agar para akademisi tersebut melihat secara langsung bagaimana transfer teknologi yang dilakukan lewat dibangunnya beberapa Politeknik Industri untuk pengembangan SDM.

Ia juga yakin, apabila tenaga kerja lokal terdidik dan terampil mengoperasikan mesin industri, maka RI tidak perlu lagi mendatangkan tenaga kerja dari luar negeri. Untuk itulah, ia berharap para akademisi tersebut dapat membuktikan keseriusan RI secara langsung lewat kunjungannya.

"Harapan saya sederhana, agar 'trust' yang sama-sama kita butuhkan muncul karena sudah kalian buktikan sendiri termasuk dengan apa yang terjadi di Papua saat ini. Kami sudah membuktikan satu hal bahwa membangun infrastruktur dan membangun manusia yang terdidik dan terampil bisa kita lakukan bersama-sama," pungkasnya.

(hns/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads