Keok dari Malaysia, Segini Perbandingan Kepemilikan Mobil Orang RI

Keok dari Malaysia, Segini Perbandingan Kepemilikan Mobil Orang RI

Ilyas Fadhillah - detikFinance
Kamis, 23 Feb 2023 20:30 WIB
Kendaraan mengalami kemacetan di Jalan Perintis Kemerdekaan, Jakarta, Selasa (21/2/2023). Pada 2022, Jakarta kembali masuk dalam daftar kota termacet di dunia.
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Kepemilikan mobil masyarakat Indonesia dinilai masih rendah. Dari 308 orang, hanya 1 orang saja yang memiliki mobil.

"Hitungan kami, rasio pembelian mobil, 1 mobil itu baru untuk 308 orang. Jadi dari 300-an orang hanya 1 yang beli mobil," kata Pengamat otomotif LPEM UI Riyanto dalam workshop Tancap Gas Kejar Target Pasar Mobil 2 Juta Unit, di Jakarta, Kamis (23/2/2023).

Jumlah ini masih kalah dibanding negara tetangga Malaysia dan Thailand. Di Thailand, dari 100 orang 1 orang memiliki mobil. Di Malaysia, dari 64 orang, 1 orang memiliki mobil.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Malaysia memang setiap 64 orang, 1 nya beli mobil. Kemudian Thailand setiap 100 orang, 1 orang beli mobil," ujarnya.

Meski demikian, ia optimistis target penjualan 2 juta mobil di 2030 dapat tercapai. Dengan catatan dari 150 orang Indonesia membeli 1 mobil.

ADVERTISEMENT

"Jadi kalo 150 orang, 1 orang mampu beli mobil, setiap 150 ada 1 yang beli mobil nah itu bisa 2 juta," ungkapnya.

Level itu, kata dia, sangat mungkin dicapai, karena Indonesia menyumbangkan 40% penduduk Asean. Namun, Indonesia hanya menyumbangkan 40% pasar mobil Asean. Dalam tujuh tahun terakhir, pasar mobil tak bergerak di level 1 juta unit, bahkan sempat ambles ke 532 ribu unit pada 2020 saat pandemi Covid-19.

Optimisme serupa juga disampaikan Kasubdit Industri Alat Transportasi Darat Ditjen IMATAP Kementerian Perindustrian Dodiet Prasetyo. Meski ratio kepemilikan masih renda, pasar mobil ke depannya berpotensi tumbuh kendang.

"Pemerintah bisa melakukan intervensi untuk meningkatkan kapasitas produksi dan penjualan mobil," ungkapnya.

Sebagai informasi, tahun lalu penjualan mobil domestik mencapai 1,013 juta unit, naik 18% dari tahun 2021. Sementara ekspor mobil utuh (completely built up/CBU) melejit 60% menjadi 473 ribu unit. Dengan demikian, total produksi mobil mencapai 1,4 juta unit.

Di sisi lain, pemerintah sempat menargetkan produksi mobil mencapai 2 juta unit tahun 2025. Dari jumlah itu, sebanyak 1,69 juta unit merupakan penjualan domestik, sedangkan sisanya diekspor.

Selanjutnya, tahun 2030, produksi mobil ditargetkan mencapai 3 juta unit. Saat itu, pasar domestik ditargetkan menembus 2 juta unit atau tepatnya 2,1 juta unit, sedangkan ekspor dibidik 900 ribu unit.

Akan tetapi, target ini belum dibakukan dalam aturan resmi. Sejauh ini, target resmi pemerintah yang sudah dibakukan ke dalam aturan adalah produksi Battery Electric Vehicle (BEV) roda empat mencapai 400 ribu unit tahun 2025, lalu 600 ribu unit tahun 2030, dan 1 juta unit tahun 2035. Landasan hukumnya Permenperin 6 Tahun 2022.

(zlf/zlf)

Hide Ads