Gawat! 4 Profesi Ini Terancam Digantikan ChatGPT

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Jumat, 24 Feb 2023 07:15 WIB
Foto: Getty Images/LIONEL BONAVENTURE
Jakarta -

Perkembangan teknologi artificial intelligence (AI) terus berkembang. Saking majunya, bahkan sejumlah pekerjaan/profesi dipercaya dapat digantikan oleh sistem kecerdasan buatan ini.

Terbaru, sistem kecerdasan buatan seperti ChatGPT dinilai dapat menggantikan sejumlah profesi yang ada saat ini. ChatGPT sendiri merupakan sejenis software yang dapat membuat percakapan secara otomatis baik berupa teks atau suara.

Lantas apa saja profesi yang dapat digantikan oleh ChatGPT ini? Melansir dari CBSNews, berikut 4 profesi yang bisa digantikan ChatGPT:

1. Pemrograman komputer

Saat ini aplikasi AI macam ChatGPT sudah bisa digunakan melakukan pekerjaan pemrograman dasar yang saat ini dilakukan oleh manusia. Bahkan aplikasi ini juga dapat digunakan untuk memeriksa bahasa komputer buatan manusia untuk melihat kesalahan pengkodean.

Karenanya tidak heran bila ada yang beranggapan bahwa profesi pemrograman komputer dapat digantikan oleh ChatGPT. Terutama bila sang programer hanya bisa melakukan pemrograman dasar.

"Jika Anda sedang menulis kode di mana yang Anda lakukan hanyalah mengubah ide menjadi kode, mesin dapat melakukan itu. Sejauh kita membutuhkan lebih sedikit pemrogram, itu (ChatGPT) dapat menghilangkan pekerjaan. Tetapi itu juga akan membantu mereka yang memprogram untuk menemukan kesalahan dalam kode dan menulis kode dengan lebih efisien," kata profesor Columbia Business School Oded Netzer kepada CBS MoneyWatch.

2. Administrasi

Pekerjaan administrasi yang sederhana seperti menulis email, menyusun jadwal sederhana, hingga mengatur atau membatalkan janji temu juga sudah bisa dilakukan dengan mudah oleh AI seperti ChatGPT.

"Hampir tidak ada kreativitas yang terlibat, jadi mengapa kita menulis semuanya daripada mengatakan kepada mesin, 'Saya perlu mengatur pertemuan pada tanggal ini,'" kata Netzer.

Selain itu, seorang ekonom MIT yang berspesialisasi dalam tenaga kerja, David Autor, juga mengatakan bahwa beberapa pekerjaan "kerah putih" tingkat menengah saat ini sudah bisa digantikan oleh AI. Termasuk di dalamnya pekerjaan seperti menulis surat sumber daya manusia, membuat salinan iklan, dan menyusun siaran pers.

"Bot akan lebih banyak berada di ranah orang-orang yang melakukan campuran tugas intuitif dan biasa seperti menulis salinan iklan dasar, draf pertama dokumen hukum. Itu adalah keterampilan ahli, dan tidak diragukan lagi bahwa perangkat lunak akan membuatnya (biaya operasional) lebih murah," kata Autor.

3. Periklanan

Eksekutif periklanan terkenal Sir Martin Sorrell (pendiri WPP, grup periklanan dan PR terbesar di dunia) mengatakan bahwa cara perusahaan membeli ruang iklan akan menjadi otomatis dalam lima tahun.

Artinya, pekerjaan sederhana seperti pembelian slot iklan dan lain sebagainya saat ini sudah bisa digantikan oleh AI seperti ChatGPT.

"Jadi Anda tidak akan bergantung sebagai klien pada perencana atau pembeli media berusia 25 tahun, yang memiliki pengalaman terbatas, tetapi Anda akan dapat mengumpulkan data. Itulah perubahan besarnya," katanya.

4. Administrasi Hukum

Baru-baru ini, bot ChatGPT dikabarkan berhasil lulus ujian sekolah hukum dan memperoleh nilai kelulusan yang cukup baik setelah menulis esai tentang topik mulai dari hukum tata negara hingga perpajakan dan kerugian.

"Dinamika yang terjadi pada pengacara sekarang adalah terlalu banyak pekerjaan yang harus diselesaikan, sehingga mereka membuat perbedaan artifisial antara apa yang akan mereka kerjakan dan apa yang akan ditinggalkan," kata Jason Boehmig, salah satu pendiri dan CEO Ironclad.

Bentuk dan dokumen hukum umum termasuk perjanjian sewa rumah, surat wasiat, dan perjanjian kerahasiaan cukup standar dan dapat dirancang oleh bot tingkat lanjut.

"Ada bagian dari dokumen hukum yang dibutuhkan manusia untuk beradaptasi dengan situasi tertentu, tetapi 90% dari dokumen itu disalin," kata Netzer dari Columbia Business School.

"Tidak ada alasan mengapa kami tidak meminta mesin menulis dokumen hukum semacam ini. Anda mungkin perlu menjelaskan parameternya terlebih dahulu dalam bahasa Inggris, kemudian mesin harus dapat menulisnya dengan sangat baik. Semakin sedikit kreatif yang Anda butuhkan, semakin banyak yang harus diganti," jelas Netzer lagi.




(fdl/fdl)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork